5. Rugi Rp 10 Triliun, Berikut Penjelasan dan Rencana Bos Garuda
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan penurunan kinerja keuangan pada semester pertama tahun ini. Berdasarkan laporan perusahaan, maskapai pelat merah itu mengalami kerugian sebesar US$ 712,73 juta atau setara dengan Rp 10,19 triliun.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan entitasnya berharap pemulihan dari sisi penumpang di masa pandemi untuk mengejar arus kas yang lancar. “Sehingga meningkatkan pendapatan kami,” katanya saat dihubungi Tempo pada Jumat, 31 Juli 2020.
Irfan belum memprediksi total pendapatan dari sisi penumpang sampai akhir tahun nanti. Namun, saat ditemui di kantornya pada Rabu, 29 Juli 2020, Irfan bercerita bahwa maskapai mengalami penurunan pendapatan tajam pada Mei lalu lantaran okupansi penumpang emiten berkode GIAA itu tinggal 10 persen.
Simak berita terkait Garuda di sini.
6. Pengobatan Pasien Covid-19 di Indonesia Diklaim Terus Membaik, Ini Sebabnya
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin bercerita soal meningkatnya kemampuan tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19 di Indonesia. Peningkatan ini terjadi setelah hampir lima bulan sudah para tenaga medis berjibaku menangani para pasien setiap hari.
"Dulu saat pertama outbreak (2 Maret 2020), tenaga medis belum tahu cara menangani yang benar," kata Budi Gunadi dalam acara Ini Budi di channel YouTube Tempodotco di Jakarta, Sabtu, 1 Agustus 2020.
Setelah terus-terusan menangani pasien, perlahan mereka mengetahui apa yang harus benar-benar dilakukan. Vaksin memang belum ditemukan. Akan tetapi, obat-obatan yang ada telah membuat puluhan ribu orang berhasil sembuh.
Simak berita terkait Covid-19 di sini.