TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengimbau kendaraan barang dengan sumbu tiga atau lebih, untuk tidak melewati jalan tol selama periode libur Idul Adha 1441 H. Imbauan ini dilakukan untuk menghindari kemacetan dan mengantisipasi lonjakan volume lalu-lintas selama masa mudik dan arus balik.
“Karena saat ini, berdasarkan laporan yang saya dapatkan cenderung ada kenaikan volume lalu-lintas di jalan tol pada periode libur Idul Adha,” ujar Budi Setiyadi, Jumat, 31 Juli 2020.
Berdasarkan catatan Kementerian Perhubungan, hingga H-2 Idul Adha atau Rabu, 27 Juli 2020, kendaraan yang keluar dari Jakarta meningkat 18 persen atau mencapai 145.596 unit. Sedangkan kendaraan masuk ke Jakarta melonjak hingga 18 persen atau sejumlah 120.589 unit.
Adapun pengemudi truk sumbu tiga ke atas diimbau menghindari jalan tol dari ruas Semarang hingga Jakarta karena jalur ini diprioritaskan untuk kendaraan pribadi. Kendaraan logistik pun diarahkan menggunakan jalan arteri Jalur Pantura Semarang-Cirebon-Indramayu-Karawang-Bekasi.
Budi Setiyadi juga meminta pelaku usaha dan industri dapat mempersiapkan diri dan menyesuaikan waktu pengaturan arus balik. Lebih lanjut, Kementerian akan menggencarkan sosialisasi bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi untuk mengatur waktu perjalanannya. “Agar tidak menumpuk semua untuk kembali ke Jakarta pada Minggu nanti,” kata Budi.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, hingga Kamis, 30 Juli 2020, mencatat jumlah kendaraan yang mudik atau meninggalkan Jakarta naik 56,1 persen dibandingkan dengan lalu-lintas normal. Jumlah kendaraan yang terdata dalam sistem perseroan sebesar 192.103. Kendaraan meninggalkan Jakarta menuu arah timur, barat, dan selatan.
Jumlah kendaraan terbanyak tampak meninggalkan Jakarta ke arah timur, yaitu 57,5 persen. Sedangkan kendaraan ke arah barat sebesar 21,5 persen dan arah selatan 21 persen.