TEMPO.CO, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 7,4 triliun pada 2019 alias tumbuh 9,3 persen tanpa kategori spread, dibandingkan dengan 2018. Angka tersebut termaktub dalam laporan kinerja perseroan teraudit tahun 2019.
"RUPST tahun ini menyetujui laporan kinerja Perseroan (diaudit) untuk periode tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019," termaktub dalam keterangan resmi Unilever, Jumat, 24 Juli 2020.
Sepanjang tahun lalu, perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp 42,9 triliun alias meningkat 2,7 persen ketimbang setahun sebelumnya. Tanpa penjualan kategori Spread yang didivestasi di 2018, pertumbuhan penjualan adalah 4,8 persen.
Selain soal laporan kinerja perseroan, RUPST Unilever resmi mengangkat Badri Narayanan sebagai direktur dan Ignasius Jonan sebagai komisaris perseroan.
"Dalam RUPST kali ini perseroan juga mengumumkan pengangkatan direksi Perseroan dan komisaris Perseroan. Perseroan mengangkat Bapak Badri Narayanan sebagai Direktur Perseroan, serta Bapak Ignasius Jonan sebagai Komisaris Perseroan," dinukil dari keterangan resmi perseroan, Jumat, 24 Juli 2020.
Direktur sekaligus Sekretaris Perseroan Sancoyo Antarikso mengatakan pengangkatan direksi dan komisaris baru tersebut diharapkan dapat membantu perseroan mencapai tujuannya. “Kami berkomitmen untuk membawa manfaat bagi masyarakat dan membantu Indonesia untuk menggerakkan ekonomi melalui berbagai upaya," kata dia.
Dengan dukungan talenta-talenta yang mumpuni, tutur Sancoyo, Perseroan optimistis untuk tetap bisa bertahan, memberikan penghidupan pada ribuan karyawan dan jutaan masyarakat dalam mata rantai Perseroan di tengah situasi yang penuh tantangan seperti sekarang.
CAESAR AKBAR