TEMPO.CO, Jakarta – Pergerakan penumpang di seluruh bandara milik PT Angkasa Pura I (Persero) sepanjang semester I 2020 anjlok 49 persen secara year on year. Perseroan mencatat jumlah penumpang hingga akhir Juni lalu hanya 19,3 juta orang atau turun 18,5 juta ketimbang tahun sebelumnya yang mencapai 37,8 juta orang.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan penurunan cukup tajam juga terjadi pada trafik pesawat. “Trafik pesawat semester I 2020 yang hanya mencapai 233.344, turun 31 persen dibanding trafik pada periode yang sama di 2019 yang mencapai 337.350 pergerakan,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Juli 2020.
Tren penurunan angkutan juga terjadi untuk volume kargo yang hanya tercatat sebesar 204,5 ribu ton dari sebelumnya 216,3 ton. Kendati begitu, kinerja kargo masih tercatat tumbuh 4 persen dibandingkan dengan asumsi rencana kerja dan anggaran (RKA) 2020 yang hanya diproyeksikan sebesar 197,1 ribu ton.
Faik menjelaskan, perusahaan pelat merah itu telah melaksanakan program cost leadership untuk menekan biaya operasional guna menanggulangi dampak penurunan pergerakan. Target penghematan biaya operasional dipatok mencapai 50 persen dari RKA 2020.
Efisiensi ini juga memanfaatkan green energy dengan meningkatkan kemitraan dengan pelaku industri di sektor non-aviasi. Misalnya, mengembangkan efektivitas pembelanjaan moda, pelelangan aktiva tetap tidak produktif seperti kendaraan bermotor, serta renegosiasi pembayaran dengan vendor.
Meski lesu di paruh awal 2020, industri aviasi mulai memperlihatkan optimismenya pada Juli ini. Angkasa Pura I mendata, trafik penumpang pada periode 1-21 Juli 2020 mencapai 875.213 orang. Jumlah ini lebih tinggi dibanding trafik pada Juni 2020 yang hanya mencapai 648.567 orang dan Mei 2020 yang hanya 77.342 orang.
"Peningkatan ini membawa optimisme akan kebangkitan industri aviasi walau pertumbuhannya secara perlahan," kata Faik.
Pergerakan terbesar terjadi di Bandara Juanda Surabaya dengan trafik mencapai 212.374 orang. Sedangkan trafik penumpang tertinggi selanjutnya terjadi di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan trafik sebanyak 204.603 orang dan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dengan trafik mencapai 114.174 orang.
Faik memastikan, seiring dengan peningkatan pergerakan penumpang, pihaknya bakal menjaga konsistensi dan kedisiplinan untuk mengimplementasikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Upaya tersebut dilakukan agar kepercayaan masyarakat untuk melakukan perjalanan udara membaik.
Adapun sejalan dengan penetapan PSBB transisi, kini Angkasa Pura I melakukan penyesuaian jam operasional bandara. Berikut ini penyesuaian tersebut.
- Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali: 07.00 - 23.00 WITA
- Bandara Juanda Surabaya: 05.00 - 21.00 WIB
- Bandara Sultan Hasanuddin Makassar: 04.00 - 21.00 WITA
- Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan: 06.00 - 18.00 WITA
- Bandara Adisutjipto Yogyakarta: 07.00 - 16.00 WIB
- Bandara Internasional Yogyakarta (YIA): 06.00 - 17.00 WIB
- Bandara Adi Soemarmo Solo: 08.00 - 16.00 WIB
- Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang: 06.00 -18.00 WIB
- Bandara Lombok Praya: 07.00 - 17.00 WITA
- Bandara El Tari Kupang: 06.00 - 16.00 WITA
- Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin: 08.00 - 17.00 WITA
- Bandara Sam Ratulangi Manado: 07.00 - 18.00 WITA
- Bandara Pattimura Ambon: 07.00 - 17.00 WIT
- Bandara Frans Kaisiepo Biak: 06.00 - 18.00 WIT
- Bandara Sentani Jayapura: 06.00 - 17.30 WIT
FRANCISCA CHRISTY ROSANA