TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Ahmad M Ramli, menjelaskan lonjakan kebutuhan telekomunikasi atau internet di era pandemi Covid-19. "Karena di era pandemi ini telekomunikasi menjadi oksigen bagi kita semua," ujar dia saat rapat bersama Panitia Kerja Komisi X DPR, Selasa, 7 Juli 2020.
Terbukti, ia mencatat adanya peningkatan aktivitas toko daring alias online shop selama pagebluk sebesar 400 persen dari kondisi normal. Peningkatan juga terlihat pada penggunaan data di pemukiman sebesar 10-20 persen. "Jadi yang awalnya berpusat di perkantoran dan perguruan tinggi, sekarang pindah ke pemukiman."
Soal fasilitas penunjang komunikasi di Tanah Air, Ahmad mengatakan pemerintah terus meningkatkan cakupan sinyal seluler ke seluruh desa dan kelurahan di Indonesia. Hingga saat ini, setidaknya 76.428 desa dan kelurahan sudah terdapat jaringan 2G. Selanjutnya, 67 ribu desa dan kelurahan dilingkupi jaringan 3G dan 70 ribu desa dan kelurahan sudah dicakupi oleh sinyal 4G.
Jumlah tersebut adalah data dari total 83.218 desa dan kelurahan di Tanah Air. Rinciannya, sekitar 20 ribu desa dan kelurahan berada di daerah tertinggal, terdepan dan terluar, serta sekitar 62.877 di daerah non-3T. Dengan demikian, daerah yang belum tercakupi jaringan 4G di 3T adalah 9.113 desa dan kelurahan, serta di non-3T sekitar 3.436 desa dan kelurahan.
Karena itu, Ahmad mengatakan tahun ini Kominfo sudah mengajukan anggaran tambahan untuk memenuhi desa yang belum tercover 4G. "Kalau dia di non 3T kita dorong jadi kewajiban operator, tapi yang 3T akan dilakukan dengan universal service obligation," tutur dia. Harapannya, penyediaan jaringan itu nantinya bisa mendongkrak perekonomian di Indonesia, khususnya untuk mendukung pariwisata.