TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyesuaikan pola kerja pegawai mereka dengan masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBBB) di DKI Jakarta. Dalam masa transisi ini, sebagian karyawan pun sudah diizinkan untuk kembali datang ke kantor untuk bekerja.
Maka dalam pola kerja baru di tengah Covid-19 ini, BPK pun mengimbau pegawai mereka untuk bike to work alias naik sepeda ke kantor. imbauan ini juga demi mendukung program pemerintah untuk mengurangi kendaraan bermotor.
"Juga untuk mengurangi polusi udara yang selama ini sudah berjalan dengan baik," kata Sekretaris Jenderal BPK Bahtiar Arif dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 5 Juni 2020.
Selain itu, dalam masa transisi ini, BPK juga sudah mengatur pembagian tugas antar pegawai mereka. Meski sebagian sudah masuk kantor, namun sebagian masih diizinkan untuk bekerja dari rumah.
Imbauan bersepeda di tengah corona ini bukan hanya di Indonesia. Sejak awal Mei 2020, pemerintah negara-negara Eropa mulai mengkampanyekan bike to work seiring dengan mulai dilonggarkannya lockdown Corona (COVID-19). Hal tersebut untuk mengurangi beban terhadap transportasi umum yang belum bisa sepenuhnya pulih. Di sisi lain, untuk memastikan tiap warga tetap menjaga jarak fisik.
Salah satu yang mulai mengkampanyekan bike to work adalah Prancis, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin, 11 Mei 2020. Bahkan, Prancis juga berencana menginvestasikan 20 juta Euro untuk menggenjot industri sepeda lokal. Hal itu mulai dari mensubsidi harga sepeda hingga mengembangkan infrastruktur publik yang mendukung pengguna sepeda.
Contoh lain, selain Prancis, adalah Inggris. Inggris, yang tergolong ketinggalan dalam budaya bersepeda, akan mengucurkan dana 250 juta Poundsterling untuk mendukung industrinya. Sama seperti Prancis, hal itu mulai dari mensubsidi harga sepeda hingga pengembangan infrastruktur seperti lajur khusus sepeda.