TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan jumlah pengangguran akibat dampak wabah corona telah mencapai 2 hingga 3,7 juta orang. Angka ini lebih besar dari data Kementerian Ketenagakerjaan yang menghitung jumlah pengangguran akibat pandemi sebesar 1,7 juta orang.
"Dengan begitu, Bappenas memprediksi jumlah penganggur pada 2020 akan bertambah 4,22 juta orang," katanya dalam dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Selasa, 12 Mei 2020.
Dalam APBN 2020, sebelumnya ditargetkan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) hanya berkisar 4,8-5 persen. Angka ini lebih rendah dari realisasi TPT pada 2019 yang mencapai 5,28 persen.
Namun, lantaran adanya pandemi, Bappenas melakukan penyesuaian. Berdasarkan Outlook APBN 2020, TPT diperkirakan berada di level 7,8 hingga 8,5 persen. Bertambahnya jumlah pengangguran ini akan membuka potensi munculnya angka kemiskinan baru.
Suharso memprediksi, jumlah penduduk miskin pada 2020 akan bertambah sekitar 2 juta orang. Sedangkan dalam outlook APBN 2020, tingkat kemiskinan diperkirakan berada di rentang 9,2-10,2 persen.
Angka tersebut melampaui realisasi tingkat kemiskinan pada 2019 yang tercatat sebesar 9,22 persen. Padahal semula, tingkat kemiskinan tahun ini ditargetkan bisa ditekan di level 8,5-9 persen.
Suharso berharap tingkat kemiskinan pada 2020 akibat wabah corona tidak mencapai dua digit karena akan berimbas pada 2021 nanti. "Jangan sampai kembali ke 2007. Kalau sampai dua digit, benar-benar pekerjaan yang berat yang akan dihadapi di 2021," katanya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA