TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah mengatakan layanan kuota gratis yang disediakan anak perusahaannya, Telkomsel, sebesar 30 GB telah digunakan oleh 4,2 juta orang. Paket tersebut disediakan di masa pandemi virus corona untuk mendukung masyarakat melakukan aktivitas belajar dari rumah.
"Jadi layanan ini adalah paket untuk mendukung pelajar belajar dari rumah. Penambahan kuota tersebut berlaku untuk platform pendidikan termasuk sekolah dan perguruan tinggi," ujar Ririek dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Selasa, 5 Mei 2020.
Saat ini, ujar dia, entitasnya telah bekerja sama dengan sekitar 90 perguruan tinggi. Perusahaan juga bekerja sama dengan lembaga penyedia pelatihan swasta, seperti Ruang Guru.
Kendati demikian, Ririek mengungkapkan belum semua masyarakat dapat menikmati layanan belajar dari rumah secara cuma-cuma. Musababnya, berdasarkan data yang dihimpun perusahaan, sekitar 20-30 persen masyarakat masih belum menggunakan ponsel pintar.
"Jadi pekerjaan rumah kami adalah bagaimana cara yang baik untuk membantu mereka menggunakan teknologi ini," katanya.
Dalam mendukung aktivitas dari rumah di masa wabah, selain menyediakan layanan bagi pelajar, Ririek mengungkapkan perusahaan juga memberikan kemudahan untuk pekerja. Menurut dia, perusahaan telah mengoptimalkan kualitas dan kapasitas jaringan di 436 point of interest atau POI.
Ririek mengakui, pada masa pandemi corona, titik penggunaan data telah bergeser. Semula, titik-titik terpadat pengguna data tercatat di kawasan perkantoran. Namun, saat ini titik penggunaan Internet personal tertinggi berada di wilayah perumahan.
"Jadi kami menambah kapasitas, baik di jaringan akses maupun backbone. Diharapkan dapat mendukung kualitas layanan yang baik," tuturnya.
Adapun untuk mendukung penanganan Covid-19, Ririek membeberkan Telkom telah memperluas dukungannya ke rumah sakit-rumah sakit rujukan dengan mengoperasikan 69 mobile BTS. Telkom juga menambah kapasitas gateway Internet di titik-titik tersebut menjadi 6.200 Gbps atau 6 Tbps.