TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan pemberian pinjaman lunak senilai Rp22 triliun untuk bantuan bahan baku terhadap industri kecil dan menengah (IKM) yang terdampak pandemi virus Corona atau Covid-19. Hal itu telah disampaikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ke Menteri Koordirnator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Kami minta Rp 22 triliun untuk bantuan bahan baku melalui pinjaman lunak. Dalam artian apa, bunganya nol persen, jadi tak dibebaskan, tapi enggak pakai bunga," kata Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih saat rapat dengat pendapat bersama Komisi VI DPR-RI secara virtual, Selasa 28 April 2020.
Gati mengungkapkan ada sebanyak 987 ribu IKM di seluruh Indonesia saat ini terdampak oleh pandemi Covid-19 dan membutuhkan bantuan pinjaman lunak. Bantuan tersebut, kata dia, akan digunakan guna memperoleh bahan baku yang sumbernya terbatas dan harganya mahal.
Selain itu, pihaknya juga mengusulkan dana restrukturisasi IKM sebesar Rp4,95 triliun dengan pinjaman lunak dengan bunga 0 persen. Lebih lanjut, Gati menjelaskan, selama pandemi virus corona sekarang, rata-rata penjualan IKM mengalami penurunan hingga 90 persen. Hal ini terjadi karena tak ada pasar yang mau menyerap barang produksi IKM.
"Kami bantu mereka memasarkan, tapi yang jadi masalah siapa yang akan beli? Karena barang yang akan diserap oleh pasar saat ini adalah masker, APD, kemudian makanan dan minuman," kata Gati.
Sementara itu, dia juga menyebut untuk skema pembayaran listrik, tunjangan hari raya (THR), dan karyawan terdampak yang PHK telah dibuatkan skema sendiri dari Kementerian Koordinator Perekonomian.
"Kami juga sudah list untuk karyawan PHK agar dikasih kartu prakerja, di samping kami juga lakukan fasilitasi pelatihan online yang telah berjalan dua minggu ini pada IKM melek digital," ujarnya.
EKO WAHYUDI