TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, meminta pemerintah tidak perhitungan dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat di zona pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. Sebab, di zona ini, banyak pekerja informal yang telah kehilangan pendapatannya.
"Ketika dilakukan PSBB atau karantina, itu masyarakat menjadi tidak bekerja dan harus dikasih makan. Please, pemerintah kasih makan rakyat, jangan pelit," ujar Agus dalam video konferensi, Rabu, 22 April 2020.
Agus mengatakan jaring pengaman bagi masyarakat sangat diperlukan di masa pandemi virus corona. Ia khawatir, seandainya bantuan tak diberikan tepat sasaran dan merata, dampak sosial yang dirasakan masyarakat pada masa mendatang akan lebih buruk.
Ekonom senior dari Institute For Development of Economics and Finance, Enny Sri Hartati, mengatakan pemerintah harus memitigasi dampak sosial dan ekonomi di zona-zona PSBB dengan memperluas jangkauan pemberian bantuan langsung. Khususnya bagi kelompok masyarakat kelas bawah.
"Sedangkan untuk kelompok menengah, pemerintah tinggal memastikan jalur distribusi pasokan dan kebutuhan masyarakat terjaga," kata Enny dalam kesempatan yang sama.
Enny pun mengkritik langkah pemerintah yang menerbitkan kartu prakerja di tengah pandemi virus corona. Menurut dia, dana yang digunakan untuk pelatihan dalam kartu prakerja itu semestinya bisa direalokasikan untuk bantuan-bantuan lainnya atau memitigasi pegawai yang hampir terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaannya.
Pemerintah pusat dan daerah sebelumnya telah mengalokasikan dana bantuan sosial yang akan diberikan kepada warga di tengah pandemi virus corona. Di DKI Jakarta yang termasuk zona PSBB, misalnya, pemerintah setempat telah menargetkan penerima bantuan sebanyak 1,2 juta keluarga. Bantuan akan diberikan secara bertahap.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA