Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Didesak Tugaskan Pindad Produksi Massal Ventilator

Reporter

image-gnews
Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti (kedua kiri), Wakil Ketua I DPD RI Nono Sampono (kedua kanan), Wakil Ketua II DPD RI Mahyudin (kanan), dan Wakil Ketua III DPD RI Sultan Bachtiar (kiri) saat memimpin Rapat Paripurna ke-4 Masa Sidang I Tahun 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 7 Oktober 2019. Rapat Paripurna beragendakan penetapan alat kelengkapan, dan pengesahan keanggotaan alat kelengkapan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti (kedua kiri), Wakil Ketua I DPD RI Nono Sampono (kedua kanan), Wakil Ketua II DPD RI Mahyudin (kanan), dan Wakil Ketua III DPD RI Sultan Bachtiar (kiri) saat memimpin Rapat Paripurna ke-4 Masa Sidang I Tahun 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 7 Oktober 2019. Rapat Paripurna beragendakan penetapan alat kelengkapan, dan pengesahan keanggotaan alat kelengkapan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti mendesak pemerintah pusat untuk menugaskan PT Pindad (Persero) memproduksi massal alat bantu pernapasan atau ventilator yang dibutuhkan rumah sakit dalam penanganan COVID-19.

Menurut La Nyalla, harga ventilator yang ditawarkan PT Pindad lebih murah daripada produk impor. Selain itu, bahan baku alat ventilator yang diproduksi PT Pindad berasal dari komponen lokal.

"Bayangkan harga produk impor sekarang bisa mencapai Rp 900 juta hingga Rp1 miliar. Sementara Pindad bisa buat dari yang paling sederhana di angka Rp10 juta hingga yang paling mahal di angka Rp100 juta," kata La Nyalla saat berkunjung ke Kantor PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Senin, 20 April 2020.

Dia meminta  pemerintah memanfaatkan ciptaan anak bangsa yang harganya lebih terjangkau dibanding produk luar negeri.

"Saya rasa, pemerintah perlu segera menugaskan Pindad untuk memproduksi massal, dan mendistribusikan ke rumah sakit di 34 provinsi di Indonesia,” kata dia.

Dia menjelaskan, ketahanan nasional  terbagi menjadi tiga sektor. Selain ketahanan pangan dan energi, kata dia, sektor kesehatan termasuk dalam ketahanan nasional.

Maka dari itu, ia mengajak seluruh pihak untuk serius melakukan semua upaya dalam mempertahankan ketahanan di sektor kesehatan. Perlindungan kepada tenaga medis, baik dokter maupun perawat dan seluruh tenaga kerja yang terlibat di rumah sakit, menurutnya juga termasuk dalam ketahanan kesehatan.

Sementara itu, anggota DPD RI dari Dapil Jawa Barat Oni Suwarman mengingatkan pandemi Covid-19 saat ini bukan hanya terjadi di kota-kota besar di Pulau Jawa, tetapi sudah merata di seluruh provinsi di Indonesia.

Ia menilai kesiapan rumah sakit, khususnya terkait dengan ketersediaan ventilator sangat tak sebanding dengan jumlah pasien.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dan kalau faktanya produk ini  jauh lebih murah daripada impor, mengapa tidak langsung dieksekusi untuk produksi?” katanya.

Saat ini, Pindad telah menyiapkan sejumlah produk ventilator. Yang pertama, Ventilator Resusitator Manual (VRM) serta dua tipe Ventilator Covent-20, yakni tipe CPAP (oksigen terapi) dan tipe CMV (pasien gagal napas).

Untuk VRM dipatok dengan harga Rp 10 juta, sedangkan Covent-20 CPAP dipatok dengan harga Rp 60 juta dan Covent-20 CMV dengan harga Rp 100 juta.

Direktur Utama PT Pindad Persero, Abraham Mose menjelaskan untuk tipe VRM murni hasil kreasi Pindad. Sedangkan ventilator berjenis Covent-20, merupakan hasil kerja sama PT Pindad dengan Universitas Indonesia.

“Untuk tipe Covent-20 cocok digunakan untuk pra-rumah sakit, intra-rumah sakit, antar-rumah sakit, dan transportasi atau mobile," kata Abraham.

Selain itu ia juga menitipkan aspirasi terkait ketahanan penguatan di sektor industri hulu. Seperti tabung oksigen untuk rumah sakit yang spesifikasinya berbeda dengan tabung LPG.

“Kami bisa memproduksi, tetapi bahan baku platnya yang ternyata harus impor. Ini titipan aspirasi dari kami,” katanya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 jam lalu

Suasana sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024. Dari 8 hakim MK, 5 hakim memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan oleh passion Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. TEMPO/ Febri Angga Palguna
MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.


Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

9 hari lalu

Wisatawan berjalan di kawasan Balai Konservasi Mangrove dan Bekantan di Tarakan, Kalimantan Utara, Senin, 21 Agustus 2023. Pemprov Kalimantan Utara mempromosikan sektor wisata unggulan yang salah satunya wisata hutan konservasi mangrove dan bekantan di Tarakan dalam Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) Bangga Berwisata Indonesia (BBWI). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.


Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

9 hari lalu

Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan resmi masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark. Status itu ditetapkan berdasarkan keputusan Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris, Prancis pada 24 Mei 2023. Shutterstock
Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.


Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

15 hari lalu

Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti menghadiri kegiatan open house Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu 10 April 2024. (Foto Istimewa)
Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattaliti menghadiri open house presiden terpilih Prabowo Subianto


Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

22 hari lalu

Alfiansyah Bustami alias Komeng
Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.


Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

36 hari lalu

Desain komputerisasi Istana Kepresidenan Indonesia di lokasi ibu kota baru, Kalimantan Timur. Desain Istana Kepresidenan untuk ibu kota negara baru tersebut telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo. Instagram/nyoman_nuarta
Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

Sebanyak 25 Instansi yang terdiri dari 12 ribu pegawai akan dipindahkan ke IKN melalui beberapa tahap.


Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

37 hari lalu

Petugas melakukan persiapan jelang sidang pendahuluan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2019 di Gedung MK, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019. KPU telah menyerahkan bukti terkait sengketa Pemilu. TEMPO/Subekti.
Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

El Asamau menduga ada kecurangan dalam proses penghitungan suara pemilihan senator di Nusa Tenggara Timur.


Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

37 hari lalu

Alfiansyah Bustami alias Komeng
Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

Komedian Alfiansyah Komeng menjadi pemenang perolehan suara DPD daerah pemilihan Jawa Barat dengan mengumpulkan 5,3 juta suara lebih.


Raih 5,3 Juta Suara, Komeng Dipastikan Lolos ke DPD RI

37 hari lalu

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) melakukan penghitungan surat suara DPD RI dengan salah satu calegnya komedian Alfiansyah alias Komeng di TPS 23 Pabean Udik, Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Caleg DPD Komeng dan artis Jihan Fahira meraih banyak suara di Jawa Barat karena menjadi salah satu tokoh yang wajahnya dikenal masyarakat. ANTARA/Dedhez Anggara
Raih 5,3 Juta Suara, Komeng Dipastikan Lolos ke DPD RI

Komedian Alfiansyah Komeng dipastikan lolos ke Senayan.a memperoleh 5.399.699 suara, dari 27 kabupaten/kota Se - Jawa Barat.


Asisten Prabowo Menjadi Komisaris Pindad, Mayor Teddy Jadi Wadanyon

38 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Asisten Prabowo Menjadi Komisaris Pindad, Mayor Teddy Jadi Wadanyon

Asisten Khusus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Letjen TNI (Purn) AM Putranto diangkat menjadi Komisaris Independen PT Pindad