TEMPO.CO, Jakarta - Dokter sekaligus influencer Tirta Mandira Hudhi atau Dokter Tirta menyebut wabah COVID-19 telah berdapak pada perekonomian di Indonesia. Banyak perusahaan yang melakukan pemutusan tenaga kerja terhadap para buruhnya. Tirta berharap hak-hak buruh bisa dipenuhi.
Menurut Dokter Tirta, ekonomi yang merosot lantaran wabah tidak bisa menjadi alasan bagi perusahaan untuk tidak memenuhi hak-hak pekerja. Dia meminta agar buruh tidak tinggal diam saat hak-haknya tidak terpenuhi. "Kalau memang ada masalah, sampaikan kepada Lembaga Bantuan Hukum," katanya di Solo, Sabtu 18 April 2020.
Baca Juga:
Dalam situasi seperti ini, buruh yang terkena PHK sangat membutuhkan pesangon untuk bisa bertahan hidup. Pesangon juga dibutuhkan jika buruh yang terkena PHK ingin memulai usaha. "Jangan sampai utang, bahaya banget. Bayar cicilan dalam kondisi seperti ini sangat susah," kata pengusaha sepatu lokal itu.
Selain itu, buruh yang terkena PHK sangat kesulitan untuk mencari pekerjaan baru. "Saran saya, cari pekerjaan yang bersifat part time," katanya. Selain itu, mereka juga bisa mencari peluang bisnis baru. "Misalnya membuka jasa pesan antar makanan," katanya.
Dia mengakui saat ini tidak banyak bisnis yang bisa dilirik di tengah merosotnya daya beli masyarakat akibat wabah corona. "Yang masih bisa survive saat ini makanan, alat kesehatan dan clothing," kata Dokter Tirta.
Beberapa waktu terakhir, lanjutnya, banyak pengusaha clothing yang kebanjiran order membuat perlengkapan kesehatan, seperti masker dan baju hazmat. Dia menyebut banyak pengusaha lokal yang mampu memanfaatkan situasi tersebut.
Dokter Tirta sendiri juga mengaku bahwa usaha yang dimilikinya juga ikut terpukul. Hanya saja dia mencoba untuk terus bertahan. "Saya berusaha jangan sampai melakukan PHK, amit-amit," katanya.