TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan target konstruksi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan mundur lantaran mewabahnya virus corona Covid-19. Proyek yang saat ini digarap konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia Cina itu sedianya digadang-gadang dapat beroperasi pada 2021.
"Kereta cepat Jakarta-Bandung perlu reschedule karena saat ini (proyek sedang) berhenti dan enggak banyak kegiatan. (Target pun) pasti tertunda," ujar Luhut dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual pada Selasa petang, 14 April 2020.
Luhut mengatakan pemerintah maupun kontraktor belum dapat memperkirakan kapan proyek akan berjalan normal karena situasi saat ini masih sangat dinamis. Akibatnya, pemerintah pun belum bisa menghitung asumsi perubahan jadwal konstruksi tersebut.
Di samping perubahan target konstruksi, Luhut memperkirakan akan ada perubahan bujet investasi karena molornya pekerjaan. "Saat ini, cost itu masih kami hitung. Nanti dibicarakan lagi," ujarnya.
Pekerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diprediksi molor lantaran terhambatnya arus logistik bahan baku dari Cina setelah negara itu dihantam virus corona. Selain itu, sejumlah pekerja, khususnya yang menduduki level manajemen, masih tertahan di Negeri Tirai Bambu pasca-libur Imlek karena wabah ini.
Dua pekan lalu, KCIC masih memastikan proyek kereta cepat berjalan normal. Hanya, akses keluar-masuk area proyek diperketat dan dibatasi. Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra mengatakan upaya tersebut adalah untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19 di lingkungan proyek KCJB.
"Kami juga meminta seluruh kontraktor Proyek KCJB benar-benar mengindahkan aturan pemerintah terkait pandemi ini. Teknisnya, masing-masing kontraktor diimbau melakukan screening kesehatan untuk seluruh karyawannya dan melaporkan kesehatan karyawan setiap hari," katanya seperti dikutip Bisnis, Kamis, 2 Apri 2020.
Kontraktor juga diminta dan telah menyediakan peralatan sanitasi seperti tempat cuci tangan dan sanitizer di dalam lingkungan proyek. Sedangkan untuk para pekerja dan tamu diwajibkan mengenakan alat pelindung diri (APD) seperti masker dan sarung tangan.
"Kami mengimbau mereka untuk mencuci tangan sesering mungkin dan meminta para pekerja juga untuk lebih menjaga kebersihan, kesehatan dan kebugaran diri saat bekerja," katanya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS