TEMPO.CO, Jakarta - Sigi Katadata Insight Center menunjukkan bahwa sejumlah daerah yang menjadi motor perekonomian nasional, kini menjadi kawasan yang paling rentan terhadap risiko penyebaran virus corona Covid-19. Di saat yang bersamaan, daerah-daerah ini juga memiliki layanan kesehatan yang paling tidak memadai atau paling tertekan dibandingkan daerah lainnya.
“Daerah ini PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) dan jumlah UMKM nya paling besar,” kata Direktur Riset Katadata Insight Center Mulya Amri dalam press briefing peluncuran Indeks Kerentanan Provinsi pada Jumat, 3 April 2020. Daerah-daerah tersebut yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Sumatera Selatan.
Hasil ini muncul setelah tim riset menggabungkan dua data. Pertama, Indeks Kerentanan Provinsi yang dihasilkan dari tiga sub-indeks yaitu risiko karakteristik daerah, risiko kesehatan penduduk, dan risiko mobilitas penduduk.
Ketiga sub-indeks ini pun berisi 15 indikator. Mulai dari balita yang mendapat imunisasi lengkap, rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap hunian yang layak,persentase penduduk dengan usia di atas 64 tahun, penduduk yang merokok setiap hari, penduduk sakit yang tidak mampu rawat inap, hingga konsumsi protein per kapita.
Kedua, Kondisi Layanan Kesehatan yang dihasilkan dari tiga sub-indeks, yaitu tenaga, fasilitas, dan anggaran kesehatan. Ketiga sub-indeks ini pun memiliki 19 indikator. Di antaranya seperti rasio rumah sakit, rasio tempat tidur RS, rasio RS rujukan Covid-19, rasio dokter spesialis paru 2018, alokasi APBD untuk kesehatan per kapita, hingga dana kontigensi APBD (umum) per kapita.Sehingga dari data-data ini, keluarlah matriks yang menunjukkan kondisi di tiap-tiap daerah.
Mengacu pada data BPS tahun lalu, Pulau Jawa pun diketahui masih menjadi penyumbang atau motor tertinggi ekonomi Indonesia. Pertumbuhannya tahun lalu mencapai 5,52 persen, atau lebih tinggi dari pertumbuhan nasional yang sebesar 5,02 persen. Jawa pun menyumbang 59 persen dari keseluruhan perekonomian Indonesia.