TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas yang diperdagangkan PT Aneka Tambang (Tbk) Antam memecahkan rekor menyentuh level tertingginya hari ini, Jumat, 3 April 2020. Harga per gram pada Jumat pagi melonjak Rp 26 ribu menjadi Rp 944 ribu.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan kenaikan harga emas dipengaruhi oleh sentimen pasar terhadap pengumuman jumlah pengangguran di Amerika Serikat yang melonjak dua kali lipat dari ekspektasi. "AS semalam mengumumkan pengangguran 6,6 juta jiwa, lebih tinggi daei ekspektasi 3,5 juta," ujar Ibrahim saat dihubungi Tempo pada Jumat siang,
Sentimen ini kemudian, didorong pula oleh pengumuman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) di seluruh dunia sudah mencapai lebih dari Rp 900 ribu. Dalam situasi dolar makin melemah ini, pelaku pasar bukan lagi menghadapi kepanikan.
Namun, kata Ibrahim, pelaku pasar cenderung ingin mengamankan asetnya dalam bentuk safe haven atau investasi emas. Aksi itu juga ditunjang oleh pengumuman Pemerintah Amerika Serikat yang bakal menggelontorkan stimulus tak terbatas.
Meski demikian, Ibrahim mengatakan kenaikan emas yang terjadi hari ini terbatas lantaran pada waktu yang sama, harga minyak dunia menguat. Harga minyak dunia naik lantaran dipengaruhi oleh kesepakatan Amerika Serikat, Rusia, dan Arab Saudi yang meredam perang diskon.
"Sehingga banyak bursa-bursa di Amerika dan Eropa yang mengalami keuntungan cukup tinggi karena banyak saham emiten yang bergerak di bidang minyak," ucapnya.
Dengan kenaikan harga minyak dunia ini, bursa saham sedikit terangkat. Ibrahim memungkinkan, seumpama harga minyak dunia ikut melemah, harga emas bisa melompat lebih tinggi.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA