TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 53 jadwal pergerakan pesawat dari dan ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) batal terbang menyusul panyebaran virus corona yang belum mereda. Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan pembatalan itu telah diajukan oleh sejumlah maskapai, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.
"Airlines sudah mengajukan cancel. Ada 53 movement (pergerakan) yang di-cancel sehingga kalau dihitung secara keseluruhan, tinggal 135 movement (pergerakan)," ujar Faik dalam telekonferensi, Sabtu, 28 Maret 2020.
Faik menjelaskan, dalam kondisi normal, semestinya Bandara YIA bakal menampung 168 pergerakan pesawat. Artinya, ada 84 jadwal pesawat take off (terbang) dan 84 pesawat landing (mendarat).
Dari jumlah itu, sebanyak 32 pergerakan merupakan penerbangan eksisting. Sedangkan 136 pergerakan lainnya adalah pindahan dari Bandara International Adisutjipto.
Faik menjelaskan, penurunan pergerakan pesawat ini tentu akan berdampak pada kemelorotan frekuensi penumpang. "Apalagi rata-rata penumpang pesawat sekarang sudah turun sampai 50 persen," ujarnya.
Dalam hitungan lebih jauh, penurunan frekuensi menyebabkan perseroan harus mengkalkulasi ulang target pertumbuhannya selama setahun, khususnya di sektor aero atau sektor yang berhubungan dengan penerbangan. Faik memperkirakan, secara total, pertumbuhan perseroan yang akan diraih hingga akhir tahun nanti akan lebih rendah 20 persen dari target.
Bandara YIA akan mulai beroperasi secara penuh penuh esok, 29 Maret 2020. Sebelumnya, selama hampir setahun, Angkasa Pura I hanya membuka layanan bandara secara terbatas.
Berdasarkan jadwal, penerbangan perdana dari YIA akan ditandai oleh kegiatan take off (lepas landas) maskapai Batik Air untuk rute Yogyakarta-Samarinda dan Yogyakarta-Jakarta pada pukul 06.00 WIB. Sedangkan penerbangan pendaratan perdana dilakukan oleh Lion Air dengan jadwal tiba di YIA puku 06.20 WIB.
Bandara YIA saat ini memiliki panjang landasan 3.250 meter. Sedangkan luas bandara secara keseluruhan mencapai 219 ribu meter persegi. Bandara ini digadang-gadang mampu menampung 20 juta pergerakan https://www.tempo.co/tag/bandara per tahun.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA