TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengambil sejumlah langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona di stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU. "Hal ini dilakukan demi pelayanan BBM tetap berjalan meskipun di sejumlah wilayah sudah dalam kondisi siaga COVID-19," kata VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 18 Maret 2020.
Dengan upaya ini diharapkan masyarakat tetap merasa aman dan nyaman ketika membeli BBM di pom bensin Pertamina. Terutama karena SPBU diketahui sebagai tempat publik di mana banyak orang yang lalu lalang.
Oleh karena itu, Pertamina menerapkan prosedur tambahan untuk mengantisipasi penyebaran virus sekaligus menjaga operator SPBU. "Bagaimanapun, mereka adalah bagian penting dari perusahaan yang bertugas melayani langsung masyarakat, sehingga kami juga berkepentingan menjaga mereka,” kata Fajriyah.
Setidaknya ada 8 prosedur yang dilakukan Pertamina di SPBU yaitu:
- SPBU melakukan pemeriksaan suhu kepada setiap petugas SPBU yang akan memulai dan mengakhiri shift bertugas.
- Seluruh petugas SPBU Pertamina wajib menggunakan masker dan menjaga jarak dengan konsumen sekitar 1,5 meter.
- Petugas SPBU juga menggunakan sarung tangan berbahan karet saat proses penerimaan dan pengembalian uang serta menghindari menyentuh wajah.
- SPBU menyediakan hand sanitizer atau alcohol lebih dari 60 persen di setiap pulau pompa ataupun area dengan tingkat interaksi yang tinggi. Petugas SPBU diwajibkan membersihkan tangan setiap kali melayani transaksi.
- Untuk SPBU yang menyediakan layanan self service, SPBU menyediakan petugas yang rutin membersihkan nozzle dengan disinfektan.
- Area kantor dan fasilitas lainnya terutama yang sering dikunjungi konsumen seperti toilet dan musholla, juga dibersihkan secara rutin dengan disinfektan.
- Konsumen diimbau untuk menggunakan metode pembayaran cashless.
- Apabila ada pelayanan yang kurang sesuai, konsumen dapat menghubungi 135.
Fajriyah menyebutkan, upaya-upaya ini dilakukan bukan saja di SPBU namun juga di jaringan distribusi Pertamina lainnya seperti agen dan pangkalan elpiji. Masyarakat pun diimbau agar tidak panik dalam membeli BBM maupun elpiji.
Sebab, kata Fajriyah, pelayanan akan tetap berjalan dengan baik dan ketahanan stok BBM maupun LPG dijaga untuk terus berada di level lebih dari 20 hari. “Apabila ada masyarakat yang merasa ada ketidaksesuaian prosedur atau membutuhkan informasi tambahan mengenai layanan Pertamina, maka dapat menghubungi Pertamina Call Center 135."
ANTARA