TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia telah membuka peluang kerja sama dengan Pemerintah Belanda di bidang transportasi udara. Kerja sama ini merupakan lanjutan dari pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Raja Belanda Willem-Alexander di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 10 Maret 2020.
Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Budi Prayitno mengatakan kerja sama ini dilakukan dalam bentuk business to business atau B to B. "Kalau untuk B to B, ada kerja sama yang dilakukan Angkasa Pura dan Schipool Airport untuk Capacity Building khususnya Avsec," kata Budi kepada Tempo, Rabu, 11 Maret 2020.
Selain itu, saat ini tengah berlangsung kerja sama antara konsultan Belanda untuk pengembangan bandara, NACO, dengan Bintan Investment. Kerja sama ini dilakukan untuk pengembangan bandara di Pulau Bintan. Selanjutnya, kerja sama tersebut memungkinkan Indonesia mempercepat pengembangan teknologi di bidang transportasi udara.
Sementara itu, kerja sama dengan skema government to government atau G to G telah diteken kedua negara sejak 1990. Bentuk kesepakatan tersebut ialah Air Service Agreement Indonesia-Belanda. Dari kerja sama ini, Indonesia dan Belanda menyepakati relasi penerbangan reguler Garuda Indonesia-Amsterdam pergi-pulang dan KLM Royal Dutch Airlines untuk rute yang sama.
Di kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan kerja sama kedua negara ditandai dengan digelarnya Forum Penerbangan Sipil. Forum tersebut digelar di Jakarta kemarin, 11 Maret 2020. "Kami percaya bahwa forum ini akan meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Belanda di bidang penerbangan sipil," tuturnya.
Sebelumnya, forum yang sama juga telah digelar oleh Kedutaan Besar Indonesia di Belanda dengan pemerintah negara setempat di Kota Den Haag. Novie mengatakan hubungan Indonesia dan Belanda di bidang penerbangan sipil memiliki sejarah yang panjang.
Salah satu yang dianggap paling monumental adalah Jakarta menjadi rute penerbangan perdana antar-benua maskapai penerbangan milik Belanda, KLM Royal Dutch Airlines yang terbang dari Amstedam pada 1924. Peristiwa lainnya adalah lahirnya pabrik pesawat terbang perintis penerbangan milik Belanda, Anthony Fokker, di Indonesia.