Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekonomi Melambat, IEA: Permintaan Minyak Dunia Akan Turun Drastis

image-gnews
Kilang minyak Arab Saudi. Sumber: EPA/dailymail.co.uk
Kilang minyak Arab Saudi. Sumber: EPA/dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - International Energy Agency (IEA) memprediksi  permintaan minyak dunia pada tahun ini menurun untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan 2009. Hal ini seiring dengan semakin kuatnya sinyal perlambatan ekonomi global.

Laporan IEA terbaru melansir, perkiraan permintaan minyak global direvisi dari sekitar 800 ribu barel per hari menjadi 710 ribu barel per hari atau turun 90 ribu barel per hari. Salah satu yang turut mengubah kondisi pasar, menurut IEA, adalah penyebaran virus Corona.

Kejadian yang semula hanya sebagai krisis kesehatan di Cina ini telah berubah menjadi krisis kesehatan global. Tindakan pengendalian wabah itu, telah mengurangi tingkat transportasi internasional dan domestik di seluruh dunia secara drastis.

Dalam laporan IEA itu disebutkan permintaan akan minyak telah turun drastis."Dengan penurunan di seluruh dunia sekitar 2,5 juta barel per hari selama kuartal pertama," tulis IEA, dalam laporan yang dikutip, Selasa, 10 Maret 2020.

Konsumsi di Cina tahun lalu, menurut IEA, menyumbang 80 persen dari pertumbuhan permintaan global. "Turun 3,6 juta barel per hari pada bulan lalu."

Di sisi lain, dalam skenario yang lebih optimistis yaitu ketika penyebaran dapat lebih cepat dikendalikan, penggunaan bahan bakar dunia mungkin akan tumbuh 480 ribu barel per hari pada tahun ini. 

Sementara itu, menyusul perpecahan dramatis antara pemimpin OPEC Arab Saudi dan mitra kunci Rusia pada pekan lalu, kelebihan pasokan karena lemahnya permintaan bisa membengkak lebih jauh karena dua negara berencana untuk menggenjot produksi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

IEA dalam laporannya juga menyebutkan negara-negara OPEC memiliki kapasitas produksi cadangan sekitar 4,5 juta barel per hari. Sebagian besar cadangan dapat diaktifkan kembali dan didorong ke pasar dunia ketika perang harga meningkat.

Untuk negara-negara di luar OPEC seperti AS, Norwegia, dan Guyana pasokan erus bertambah dan IEA tidak mengubah estimasi untuk produksi non-OPEC, yang tumbuh tahun ini sebesar 2,1 juta barel per hari.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan hari ini hingga pukul 10.36 WIB, harga minyak jenis WTI untuk kontrak April 2020 di bursa Nymex menguat 5,91 persen ke level US$ 32,97 per barel. Sebelumnya harga emas hitam ini ditutup melemah 24,59 persen pada perdagangan pada Senin lalu.

Sementara harga minyak jenis Brent untuk kontrak Mei 2020 di bursa ICE naik 6,96 persen menjadi US$ 36,75 per barel. Harga minyak ini menguat setelah ditutup terkoreksi 24,1 persen pada perdagangan Senin kemarin.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

11 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani TEMPO/Tony Hartawan
Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.


Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

12 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan kepada media hasil Kinerja dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN 2023 defisit sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara penerimaan negara ditutup pada angka Rp2.774,3 triliun atau 105,2 persen dari target, yang terdiri dari perpajakan Rp2.155,4 triliun dan PNBP Rp605,9 triliun dan hibah Rp13 triliun. Tempo/Tony Hartawan
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.


Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Ilustrasi mata uang dolar.  REUTERS/Guadalupe Pardo
Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.


Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

7 hari lalu

Kilang Minyak Pertamina Dumai. antaranews.com
Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.


Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

7 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

Selain terhadap nilai tukar rupiah, gejolak konflik ini juga berefek pada harga emas dan minyak dunia.


Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

7 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854


Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

8 hari lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.


Yoon Suk yeol Perintahkan Tindakan Preventif terhadap Dampak Ketegangan di Timur Tengah

10 hari lalu

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol. REUTERS/Kim Hong-Ji
Yoon Suk yeol Perintahkan Tindakan Preventif terhadap Dampak Ketegangan di Timur Tengah

Yoon Suk yeol memerintahkan kabinetnya melakukan tindakan preventif untuk mengantisipasi dampak dari ketegangan di Timur Tengah.


Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

11 hari lalu

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

Analis menyebut harga minyak alami kenaikan akibat konflik Iran-Israel.


Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

11 hari lalu

Ilustrasi Emas Batangan. TEMPO/Tony Hartawan
Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas dan minyak dunia saat ini masih standar.