TEMPO.CO, Jakarta - Unit Usaha Syariah atau USS PT Bank CIMB Niaga Tbk. memastikan tidak merevisi target pertumbuhan nasabah haji pada 2020 meski wabah virus corona tengah merebak. Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan, tahun ini, nasabah tabungan haji perseroannya akan tetap tumbuh sekitar 55 ribu.
"Tahun lalu nasabah kami bertumbuh 44 ribu menjadi 144 ribu. Tahun ini akan bertambah lebih dari 55 ribu menjadi 200 ribu," ujar Pandji di CIMB Niaga Tower, Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Februari 2020.
Pandji mengatakan, dampak virus corona yang membuat Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyetop izin umrah, tak akan berpengaruh langsung terhadap pertambahan jumlah pendaftar nasabah haji. Sebab, kata dia, calon nasabah yang mendaftarkan keberangkatan haji pada 2020 tak akan berangkat tahun ini juga.
"Nasabah yang mendaftar tahun ini kan berangkatnya paling 20 tahun lagi. Paling-paling yang berdampak hanya keberangkatannya saja untuk tahun ini," tuturnya.
Adapun total share nasabah tabungan haji saat ini menempati porsi sekitar 6 persen dari total nasabah CIMB Niaga Syariah. Secara keseluruhan, nasabah CIMB Niaga Syariah berjumlah 3 juta.
Sedangkan untuk nasabah umrah, Pandji mengatakan perseroannya belum dapat membidik target pasti. Sebab, selama ini nasabah umrah digolongkan dalam nasabah travel.
"Kami baru menerapkan siskopatuh, yaitu sistem yang mengelola data dan informasi penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah dan haji khusus, pada Maret nanti. Jadi kami belum tahu untuk umrah, nasabah kita angkanya berapa," tutur Pandji.
Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menetapkan untuk menyetop izin kunjungan ibadah umrah dan akses ke makam Nabi Muhammad di Madinah untuk sementara waktu. Penyetopan sementara ini dilakukan sebagai akibat mewabahnya virus Corona yang kian meluas.
Beberapa negara yang dianggap berisiko menyebarkan virus Corona adalah Cina, Iran, Italia, Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Pakistan dan Afghanistan. Selain itu Irak, Filipina, Singapura, India, Lebanon, Suriah, Yaman, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Somalia dan Vietnam juga ikut terimbas.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS