Perdagangan di pasar minyak menunjukkan investor memperkirakan bahwa periode kelebihan pasokan akan berkepanjangan. Penurunan permintaan minyak ini ditengarai karena virus corona telah menyebar ke ekonomi besar termasuk Korea Selatan, Jepang dan Italia.
Pasar minyak mentah mengamati obat penawar dalam bentuk pemotongan produksi tambahan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, yang dijadwalkan bertemu di Wina pada 5-6 Maret. Grup saat ini mengurangi pasokan sekitar 1,2 juta barel per hari untuk mendukung harga.
Consultants Facts Global Energy memperkirakan permintaan minyak akan tumbuh sebesar 60.000 barel per hari pada 2020, tingkat yang disebutnya "praktis nol," karena wabah corona. Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, mengurangi pasokan minyak mentah ke Cina pada Maret setidaknya 500.000 barel per hari karena permintaan kilang yang lebih lambat setelah wabah Virus Corona.
Awal pekan ini, untuk pertama kalinya sejak wabah meletus, jumlah infeksi Virus Corona baru yang dilaporkan di luar Cina telah melebihi kasus di negeri panda. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa tidak ada negara yang boleh membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa negara tersebut akan terhindar dari virus corona.
ANTARA