TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini anjlok 2,17 persen menjadi 5.566,03. Akibatnya, IHSG pun menyentuh titik terendahnya sejak 16 Maret 2017, yang di posisi 5.518,24.
Merosotnya IHSG pada perdangan Kamis, 27 Februari 2020 ini mengikuti pelemahan bursa Asia. Seperti diketahui, bursa saham Asia yang rata-rata mengalami pelemahan pada hari ini. Adapun, IHSG mengalami penurunan terdalam. Bursa Jepang seperti TOPIX dan Nikkei 400 juga terkoreksi 2 persen.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia menyebutkan target penurunan IHSG terbentang di level 5.500. Bantalan support indeks sebelumnya diharapkan di kisaran 5.550—5.670, yang merupakan area terendah sebelumnya sekaligus membentuk pola double top besar.
“Ini adalah level support yang krusial sekali untuk dijaga dan jangan dampai tertembus,” tuturnya, Kamis
Menurut Liza, level support tersebut krusial karena dapat menentukan apakah tren jangka panjang IHSG menjadi turun, atau terselamatkan dalam posisi sideways.
Rabu kemarin, sehari setelah pemerintah mengumumkan paket insentif untuk mengantisipasi dampak virus corona, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru semakin terpuruk. Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Rabu 26 Februari 2020, IHSG terbenam di kisaran level 5.700.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 5.724,90 dengan penurunan tajam 62,24 poin atau 1,08 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Sehari sebelumnya, IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.787,14 dengan koreksi 0,34 persen atau 19,91 poin.
Keputusan pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 10,3 triliun untuk stimulus menghadapi dampak ekonomi virus corona dinilai belum berhasil mendongkrak IHSG.