TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir membantah rekrutmen pekerja asli Papua dan Papua Barat di perusahaan-perusaaan BUMN karena unsur politik.
"Bahwa apa yang kami lakukan bersama hari ini bukan kebijakan politik. Ini semua karena presiden sayang sama Papua. Dan kita kementerian sayang sama Papua. Saya pribadi hari ini ada undangan banyak tapi saya pilih ini karena sayang sama Papua," kata Erick Thohir dalam Program Perekrutan Bersama BUMN Tahun 2020 untuk Putra/i Papua dan Papua Barat di kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Sabtu, 22 Februari 2020.
Dia mengatakan kelulusan para putra putri Papua dan Papua Barat itu, merupakan hasil usaha dari diri mereka sendirik. Begitu juga kesuksesan karir mereka di BUMN nantinya, juga dari diri sendiri.
Erick mengingatkan kesempatan yang didapat hari ini jangan disia-siakan. Dia juga menilai pentingnya akhlak dalam menjalankan pekerjaan.
"Di dalam akhlak ada yg namanya amanah, kepercayaan yg diberikan, jangan disia-siakan. Kompetensi bahwa kerjaan kita berdasarkan kompetensi kita. Harmonis bagian dari teamwork," kata dia.
Ketua Umum FHCI BUMN Herdy Harman mengatakan untuk menyiapkan talenta BUMN, termasuk yang berasal dari provinsi Papua dan Papua Barat, maka FHCI mengimbau BUMN untuk mempraktikkan konsep pengelolaan SDM.
Konsep itu mencakup aspek people, culture, oirganization, dan digitizing process sehingga terbentuk talenta yang berkarakter kuat, cinta tanah air, berdaya saing tinggi, berkolaborasi, dan menciptakan nilai tambah (creating value).
"Kami yakini talenta dari Papua dan Papua Barat sudah siap untuk mengimplementasi- kannya,” ujar Herdy.
Menurut Herdy, penyelenggaraan PBB Papua dan Papua Barat ini memberi pembekalan kepada 522 peserta yang berasal dari kedua provinsi ini dalam menghadapi tantangan dan peluang bisnis di masa mendatang.
Dalam hal kesiapan talenta menghadapi era industri 4.0, kata dia, sebanyak 522 talenta dari Papua dan Papua Barat yang tersebar di 38 BUMN itu telah menunjukkan budaya berkolaborasi dan adaptif yang akan menjadi bekal mereka untuk berkontribusi di perusahaan BUMN.
Adapun PT Pertamina (Persero) terima 44 pekerja baru asal Papua dan Papua Barat dalam rangka menyukseskan Program Perekrutan Bersama (PPB) BUMN. Kehadiran mereka akan melengkapi keseluruhan warga Papua yang sudah bekerja lama di Pertamina sebanyak 300 orang.
HENDARTYO HANGGI