TEMPO.CO, Jakarta - Selain menggunakan kabel bawah laut, PT PLN (Persero) memanfaatkan tenaga surya guna menghasilkan listrik untuk mendukung pariwisata di Lombok.
Vice President Public Relation PLN, Dwi Suryo Abdullah mengatakan kawasan yang telah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) saat ini adalah Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan.
"Total tiga pulau wisata ini ada 820 kWp. Ini langsung dialirkan ke ketiga pulau yang ada," ucapnya melalui siaran pers, Kamis 13 Februari 2020.
Ia menjelaskan, PLTS yang berada di Gili Air memiliki kapasitas 160 kWp, lalu PLTS Gili Meno sebesar 60 kWp, dan PLTS di Gili Terawangan sebesar 600 kWp.
Ketiga pembangkit tersebut akan beroperasi dari pukul 07.00 WITA hingga pukul 17.00 WITA.
"Pembangkit ini hanya siang hari beroperasinya. Setelah matahari tenggelam pasokan listrik penuh dari kabel laut," tuturnya.
Sementara itu, salah satu pemandu wisata di Kawasan Tiga Gili, Sandy mengungkapkan bahwa sebagai kawasan wisata tentu dibutuhkan pembangkit yang ramah lingkungan, sehingga tidak mengganggu aktivitas wisatawan.
"Kawasan wisata bagus seperti ini, listriknya tersedia, tapi tetap ramah lingkungan. Mungkin PLTS ini bisa saja dijadikan salah satu tambahan obyek wisata, melihat dari luar," kata Sandy.
Saat ini Kawasan tiga Gili memiliki beban puncak sebesar 5 Mega Watt (MW). Dengan menggunakan kabel laut dari Pulau Lombok dan tiga PLTS, kawasan tersebut memiliki daya mampu listrik mencapai 36 MW.
Sehingga dengan tersedianya pasokan listrik yang andal diharapkan dapat mendorong tumbuhnya sektor pariwisata pada ketiga kawasan Gili.