TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjelaskan tujuan perseroannya membuka akses data operasional kepada publik melalui situs resmi. Menurut dia, kebijakan tersebut bertujuan untuk menciptakan transparansi perusahaan.
"Kami harap website (situs) Pertamina menjadi lebih informatif dan transparan," ujar Ahok dalam pesan pendek kepada Tempo, Kamis, 13 Februari 2020.
Namun, Ahok enggan menjelaskan lebih jauh teknis pembukaan informasi data di situs Pertamina itu. Menurut dia, wewenang terhadap kebijakan strategis perseroan menjadi tanggung jawab jajaran direksi. "Aku cuma bantu dirut (direktur utama)," Ahok mengimbuhkan.
Ahok sebelumnya mengumumkan adanya gebrakan transparansi data Pertamina melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu, 12 Februari 2020. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menulis, publik mulai kini dapat mengakses informasi Pertamina melalui laman www.pertamina.com.
"Mulai hari ini, akses informasi operasional PT Pertamina terkait pengadaan crude (minyak mentah), LPG, dan BBM termasuk status kapal charter sudah dapat diakses melalui website resmi perseroan," kata Ahok melalui akun Twitter-nya, @basuki_btp, Rabu.
Menurut Ahok, informasi soal BBM dan kapal dapat diakses di laman yang terpisah. Ia menyampaikan, publik bisa memantau informasi mengenai minyak mentah, LPG, dan BBM di https://pertamina.com/id/laporan-pengadaan-impor-periode-2019. Sementara akses informasi kapal dapat diperoleh melalui tautan https://pertamina.com/id/informasi-kapal.
Dalam tautan terkait pengadaan impor, terdapat informasi detail mengenai impor minyak mentah 2019, produk impor 2019, serta LPG impor 2019. Adapun dalam link terkait informasi kapal, tercantum tabel daftar kapal carter. Di situ tertera nama kapal dan pemiliknya.