TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik atau Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya telah menyiapkan stok khusus bencana di masing-masing provinsi serta kabupaten dan kota.
"Gudang semua selalu kami kontrol di setiap provinsi itu untuk bencana 200 ton per provinsi, lalu untuk kabupaten kota masing-masing 100 ton beras untuk menanggulangi bencana," ujar Budi Waseso yang akrab disapa Buwas di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020.
Buwas mengaku mendapat tugas dari Kementerian BUMN untuk mempersiapkan pasokan beras khususnya di tengah kondisi bencana dan cuaca buruk. Mengingat, kondisi alam memang tidak bisa diprediksi. "Kami harus siap semua kondisi."
Di samping stok khusus bencana, Buwas mengatakan cadangan beras Bulog juga siap untuk digelontorkan apabila stok yang disiapkan tidak cukup saat kondisi bencana. Saat ini cadangan beras nasional berada di sekitar 2,1 juta ton. Nantinya penyaluran beras berkoordinasi dengan Kementerian Sosial.
Selain menyiapkan stok beras, ia mengatakan perusahaannya juga mempersiapkan infrastruktur penyimpanan daerah di sejumlah titik yang diprediksi terimbas banjir. "Kami sudah perbaiki gudang-gudang, semua sudah di posisi aman," tuturnya.
Dengan demikian Buwas mengatakan banjir sudah diantisipasi dan air sudah tidak bisa menjangkau tempat penyimpanan tersebut. Kecuali, nantinya ada bencana alam yang tidak diduga, seperti gempa. "Misalnya gempa lalu ambruk gudangnya kan bisa saja, insya Allah ngga ada."