Dalam kisahnya, Sandiaga mengatakan program yang dipresentasikan Nadiem saat itu cukup bagus dan memberikan solusi terhadap masalah yang ada di Indonesia. Nadiem membawa solusi atas permasalahan kemacetan, lapangan kerja, dan persoalan sosial yang mendasar.
Namun, lantaran ragu-ragu, Sandiaga menolak tawaran tersebut. "Itu yang saya bilang, saya missed. Padahal nilai sahamnya murah sekali," ujar Sandiaga.
Pengusaha sekaligus politikus Partai Gerindra itu menyesal saat mengetahui bahwa saat ini Gojek telah menjadi perusahaan dengan valuasi unicorn di Indonesia. Menurut Sandiaga, seumpama kala itu menerima tawaran Gojek, dia akan menjadi salah satu partner Nadiem dan sukses dengan perusahaan rintisan ini.
"Imagine kalau kita investasi US$ 50 ribu itu saya ambil, saya sekarang jadi salah satu pemilik Gojek terbesar. Ngiler sih sekarang," ucap Sandiaga sembari terkekeh.