TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya pada Rabu, 1 Januari 2020 kemarin telah membuat aktivitas ekonomi di ibu kota lumpuh. Akibatnya, omzet perdagangan di Tahun Baru itu anjlok.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Provinsi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengungkapkan, seharusnya aktivitas ekonomi pada hari libur nasional Tahun Baru meningkat. Namun, karena hujan deras sedari 31 Desember 2019, yang mengakibatkan beberapa wilayah terkepung banjir, hal ini membuat semua lini bisnis di ibu kota terhenti.
"Banjir ini memang sangat berimbas terhadap berbagai aktivitas bisnis di Jakarta dan sekitarnya. Hari libur Tahun Baru seperti ini biasanya omzet restoran, cafe, pusat perbelanjaan termasuk UMKM di tempat tujuan wisata naik," kata dia melalui pesan singkat, Kamis, 2 Januari 2020.
Sarman mengatakan, dengan berhentinya banyak lini bisnis akibat banjir, hal ini otomatis juga menurunkan omzet para pengusaha. Namun Sarman, belum bisa mendetailkan berapa kerugian yang diderita, karena sedang dikalkulasikan. "Kalau kita bicara berapa jumlah kerugian,tentu masih sulit memprediksinya yang pasti omzet anjlok dari yang diharapkan," ucapnya.
Akibat banjir, kata dia, praktis lalu lintas kendaraan di ibu kota terganggu. "Termasuk arus logistik pasti terganggu apalagi beberapa kawasan ruas tol juga terkena banjir. Kalau kerugian dalam rupiah masih kita koordinasi," ungkap Sarman.
Sarman berharap, dalam beberapa hari ke depan permasalahan banjir bisa segera diatasi. Pihaknya juga mendukung penuh upaya-upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengatasi bencana alam ini.
"Semoga banjir ini cepat surut, sehingga dalam sisa waktu liburan sampai tanggal 5 Januari geliat ekonomi bisa bergairah kembali dan masyarakat dapat memanfaatkan sisa liburannya bersama keluarga," Sarman berharap.