TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Said Didu mengatakan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memiliki empat tugas pokok setelah diangkat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Persero Tbk. Tugas pertama adalah menagih utang negara terhadap perseroan ke Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Ahok seharusnya diberi tugas lebih berat. Saya tunggu Ahok ke Menkeu tagih utang negara termasuk utang TNI," ujar Said dalam diskusi bertajuk 'Pertamina Sumber Kekacauan' di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis, 19 Desember 2019.
Ia menaksir tunggakan negara, termasuk TNI, terhadap Pertamina saat ini mencapai Rp 70 triliun. Utang pemerintah terhadap Pertamina itu meningkat dari posisi 2017 lalu yang mencapai 34 triliun dan posisi pada Mei 2019 lalu yang menyentuh Rp 41,6 triliun.
Said mengatakan Pertamina saat ini justru menutup-nutupi utang negara terhadap Pertamina. Padahal, seumpama perusahaan minyak negara ini berhasil menagih utang-utang pemerintah, Pertamina dapat menggunakannya untuk mengembangkan proyek kilang dan memperbaiki kas perusahaan.
Selain menagih piutang Pertamina, menurut Said, Ahok memiliki tiga tugas lainnya. Tugas kedua adalah mendatangi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk merembuk sikap pemerintah terhadap pelbagai proyek kilang. "Datang ke Luhut, bilang jangan intervensi Pertamina soal investasi," ujar Said.
Baca Juga:
Ketiga ia meminta Ahok mendatangi Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk tidak melelang blok migas. Sebab, lelang akan merugikan Pertamina lantaran perseroan mesti mengeluarkan ongka terlalu tinggi.
Tugas keempat adalah menyambangi Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden Jokowi untuk meminta pemerintah dan legislatif menyisir lagi tugas-tugas yang dibebankan kepada Pertamina. Ia meminta Pertamina mengkaji ulang beban public service obligation atau PSO yang merugikan perseroan. "Jangan penugasan PSO dia jalankan walau berat dan intervensi yang banyak dia tutupi," ujarnya.
Ahok sebelumnya telah ditunjuk resmi oleh Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Komisaris Utama Pertamina menggantikan Tanri Abeng. Ahok diminta ikut terlibat memperbaiki kinerja Pertamina yang selama ini dianggap kurang moncer.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA