Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Progres Proyek Pertamina Jambaran Tiung Biru 25 Persen

image-gnews
VP Supply Export Operation PT. Pertamina (Persero), Agus Witjaksono (kedua kiri) bersama Staf Ahli Kementerian  ESDM Sampe L. Purba (keempat kanan) Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Parulian Sihotang (kiri) dan Senior VP PGPA PT. CPI Wahyu Budiarto (ketiga kanan)  menyaksikan proses lifting perdana minyak mentah (crude oil) di Terminal Oil Wharf No.1 Pelabuhan PT. CPI di Dumai, Riau, Selasa 15 Januari 2019. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
VP Supply Export Operation PT. Pertamina (Persero), Agus Witjaksono (kedua kiri) bersama Staf Ahli Kementerian ESDM Sampe L. Purba (keempat kanan) Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Parulian Sihotang (kiri) dan Senior VP PGPA PT. CPI Wahyu Budiarto (ketiga kanan) menyaksikan proses lifting perdana minyak mentah (crude oil) di Terminal Oil Wharf No.1 Pelabuhan PT. CPI di Dumai, Riau, Selasa 15 Januari 2019. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jambaran Tiung Biru (JTB) sebagai proyek infrastruktur strategis nasional Pertamina terus berjalan. Proyek pengembangan Lapangan Gas Unitisasi ini akan menjadi penggerak perekonomian untuk memasok kebutuhan pasokan gas bagi industri. 

Proyek yang digarap anak perusahaan hulu Pertamina PT Pertamina EP Cepu (PEPC) ini telah memasuki masa konstruksi Gas Processing Facilities (GPF).

Hingga kuartal II/2019, proyek telah mengalami kemajuan 25 persen. Saat ini JTB telah menyerap lebih dari 2.000 pekerja, 70 persen dari jumlah tersebut adalah tenaga kerja lokal.

“Proyek ini amat penting dan strategis untuk menggerakkan perekonomian nasional. PEPC terus melakukan percepatan sebagai komitmen Pertamina mengoptimalkan produksi dan cadangan migas sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah operasi,” kata Dharmawan H. Samsu, Direktur Hulu Pertamina, seperti dilansir Bisnis.com, Kamis 14 November 2019.

Gas alam merupakan sumber energi alternatif dari bahan bakar fosil yang ramah lingkungan dan ekonomis.

"Dengan pasokan gas yang cukup, kelak industri dalam negeri dapat beroperasi lebih efisien hingga 30 persen," lanjutnya.

Dengan kapasitas produksi gas sebesar 192 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan cadangan 2,5 triliun kaki kubik (TCF) yang akan dialirkan melalui pipa gas Gresik–Semarang, proyek JTB akan memberikan multiplier effect dalam mengatasi defisit pasokan bagi 19 sektor industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Tak hanya berdampak pada masyarakat dan masa depan industri, PEPC juga berhasil mela­kukan efisiensi belanja modal sebesar US$509 juta sehingga harga jual gas lebih murah serta penerimaan bagian negara dan kontraktor meningkat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proyek yang diproyeksikan selesai pada kuartal II/2021 itu juga berkontribusi mening­kat­kan pendapatan negara hingga US$3,61 miliar.

Pengelolaan perencanaan yang prudent dengan pelaksanaan yang efisien membuat proyek JTB sukses memperoleh pendanaan US$1,85 miliar dari konsor­sium 12 lembaga keuangan nasio­nal dan internasional.

Pendanaan terdiri atas 95 persen konvensional dan 5 persen syariah, yang merupakan prestasi baru di sektor migas nasional.

Pada Juni lalu, PEPC telah menun­taskan tahapan financial close dan drawdown pertama dari kreditor sebulan setelahnya.

Keberhasilan lain PEPC adalah perubahan teknologi pada unit GPF sehingga own use—penggunaan gas sebagai bahan bakar (fuel gas)—berkurang dan menghasilkan potensi tambahan produksi hingga 20 MMSCFD, sehingga terdapat peningkatan  produksi penjualan raw gas dari 172 menjadi 192 MMSCFD.

JTB juga diproyeksikan mem­produksi asam sulfat hingga 382 ton/hari yang mendukung pemenuhan kebutuhan nasional sekaligus pengurangan impor. Asam sulfat amat dibutuhkan beragam sektor industri, seperti baterai kendaraan, pupuk, pengolahan logam dan air bersih.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


SPBU Tutup karena Banjir Pantura Demak-Kudus

1 hari lalu

Warga menyaksikan jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu, 17 Maret 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
SPBU Tutup karena Banjir Pantura Demak-Kudus

SPBU di tepi Jalur Pantai Utara atau Pantura tersebut berhenti beroperasi karena terendam banjir cukup dalam.


Erick Thohir Ajak Gen-Z Sumatera Utara Paham Literasi Digital

2 hari lalu

Erick Thohir Ajak Gen-Z Sumatera Utara Paham Literasi Digital

Menteri BUMN Erick Thohir terus mengajak generasi muda khususnya generasi Z atau Gen Z agar lebih paham literasi digital.


Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi

2 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi

Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi tahun ini dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.


Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi

3 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi

PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, siap menjalankan penugasan pemerintah untuk penyaluran BBM bersubsidi.


Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 yang Tepat Sasaran

4 hari lalu

Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 yang Tepat Sasaran

Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.


8 SPBU di Semarang Berhenti Operasi Sementara karena Banjir, Berikut Daftarnya

4 hari lalu

Foto udara suasana jalur kereta api dan areal stasiun yang terendam banjir di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir yang merendam stasiun dengan ketinggian air dari 30 cm - 100 cm akibat intensitas hujan tinggi sejak Rabu (13/3/2024) di daerah itu menyebabkan pelayanan kereta api terganggu serta sejumlah rute perjalanan kereta api dibatalkan dan dialihkan ke rute kota lain baik kedatangan mapupun keberangkatan. ANTARA /Makna Zaezar
8 SPBU di Semarang Berhenti Operasi Sementara karena Banjir, Berikut Daftarnya

Sebanyak delapan stasiun pengisian bahan bakar minyak umum atau SPBU di Kota Semarang berhenti sementara karena banjir. Simak daftarnya berikut ini.


Ulubelu Jadi 'Negeri Tiga Energi' Lewat Inovasi Energi Hijau Pertamina

4 hari lalu

Ulubelu Jadi 'Negeri Tiga Energi' Lewat Inovasi Energi Hijau Pertamina

Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Lampung.


Menelisik Aturan dan Dasar Hukum Pemerintah Mau Membatasi Pembelian Pertalite

5 hari lalu

Ilustrasi Pertalite. Dok.TEMPO/Aris Novia Hidayat
Menelisik Aturan dan Dasar Hukum Pemerintah Mau Membatasi Pembelian Pertalite

Bila ada pembatasan Pertalite, konsumen akan mengalokasikan biaya lebih banyak dan kemungkinan memunculkan kesenjangan psikologis baru di masyarakat.


Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

6 hari lalu

Pengendara kendaraan motor saat membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di sebuah SPBU di Jakarta, Selasa 23 Januari 2024. PT Pertamina (Persero) belum menghapus BBM jenis Pertalite saat ini. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pihaknya saat ini masih mengkaji rencana itu. Rencana penghapusan Pertalite sebelumnya disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Ia mengatakan pihaknya mengusulkan agar mulai tahun ini tak menjual BBM yang kadar oktannya (RON) di bawah 91, sehingga menghapus Pertalite yang spesifikasinya saat ini RON 90. Keputusan ini sekaligus menegaskan Pertamina bergerak mengikuti aturan standar emisi Euro 4 dari pemerintah. Nicke mengatakan setelah Pertalite dihapus, perusahaan pelat merah ini akan menggantinya menggunakan produk baru RON 92.Produk itu adalah Pertamax Green 92 yang merupakan campuran antara RON 90 (Pertalite) dengan 7 persen Bioetanol (E7). TEMPO/Subekti.
Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

Pemerintah telah menyiapkan aturan pembatasan pembelian BBM subsidi, termasuk pertalite dan solar, yang akan berlaku tahun ini.


Akses Jalan Terhambat karena Banjir Sumbar, Pertamina Distribusikan BBM via Jalur Laut Ke Pesisir Selatan

7 hari lalu

Masyarakat di Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan antre Pertalite pada Senin 11 Maret 2024. Foto TEMPO/Fachri Hamzah
Akses Jalan Terhambat karena Banjir Sumbar, Pertamina Distribusikan BBM via Jalur Laut Ke Pesisir Selatan

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut mengaktifkan skema distribusi RAE (Reguler, Alternatif, dan Emergency) untuk penyaluran BBM di Pesisir Selatan.