TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki triwulan IV 2019, PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat mencatat kenaikan jumlah pelanggan di dua provinsi tersebut. Hingga September, jumlah pelanggan di Papua dan Papua Barat naik 6,78 persen ketimbang tahun sebelumnya, dari 613.626 pelanggan menjadi 655.215 pelanggan.
"Tahun ini jumlah pelanggan di Papua dan Papua Barat meningkat dari tahun lalu sebesar 6,78 persen, begitu pula dengan penjualan energi listrik yang meningkat sebesar 5,62 persen apabila kita bandingkan dari tahun lalu," ujar General Manager PLN UIWP2B Ari Dartomo dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 27 Oktober 2019.
Penambahan jumlah pelanggan, kata Ari, memang berimbas pada meningkatnya penjualan listrik dibanding tahun sebelumnya. Saat ini PLN UIWP2B mencatatkan penjualan listrik sebesar 1.154.005.072 kWh. Angka ini naik dari tahun lalu yakni 1.092.588.445 kWh di bulan yang sama.
"Meskipun adanya peningkatan baik dari jumlah pelanggan hingga penjulan, kami tetap fokus kepada melistriki masyarakat di Tanah Papua ini," tutur Ari.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di kota-kota di Provinsi Papua dan Papua Barat, Ari mengatakan perseroan juga harus memastikan kesiapannya dalam menyuplai pasokan listrik untuk pelanggan. Penambahan kapasitas pembangkit serta jaringan dan pemeliharaannya terus dilakukan. "Pemerataan ketersediaan listrik juga menjadi fokus utama PLN UIWP2B."
Melalui program Listrik Desa, tahun ini perseroan mengklaim telah melistriki 106 desa di Papua dan Papua Barat yang sebelumnya masih gelap dan 364 desa dalam progress. Ari menegaskan pembangunan pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai prioritas dalam memenuhi kebutuhan daya untuk desa-desa yang baru dialiri listrik.
"Untuk melistriki desa di Tanah Papua merupakan tantangan tersendiri bagi kami. Lebih dari 1200 desa yang harus kami listriki tahun depan. Sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat, kami terus mengoptimalkan EBT yang ada untuk melistrik desa di Papua dan Papua Barat," tutur Ari.
Dengan adanya program tersebut, rasio elektrifikasi desa di Papua dan Papua Barat yang saat ini berada di angka 97 persen. PLN berharap angka itu dapat mencapai 100 persen pada tahun 2020 nanti.