TEMPO.CO, Jakarta - Positifnya kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih positif sampai saat ini dinilai sebagai bentuk respons positif dari pelaku pasar terhadap susunan menteri di Kabinet Indonesia Maju di bawah Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Research report dari sejumlah anggota bursa juga menunjukkan adanya sentimen positif terhadap susunan kabinet," ujar Direktur Perdagangan dan Anggota BEI Laksono W. Widodo di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis 24 Oktober 2019.
Adapun research report merupakan laporan harian yang di dalamnya berisi evaluasi dan proyeksi terkait kondisi gerak IHSG, termasuk mengenai kondisi dan respons pasar. Menurut Laksono, laporan tersebut nyata menunjukkan hal positif berkaitan dengan kabinet.
Meski merespons positif, menurut Laksono, pelaku pasar masih menunggu langkah konkret sejumlah menteri di sektor ekonomi. Khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai janji pemerintahan ke depan.
Selain itu, Laksono menuturkan, pasar juga perlu memberikan waktu bagi sejumlah menteri-menteri di sektor ekonomi. Hal ini karena sejumlah menteri tersebut merupakan orang baru yang diminta memimpin kementerian di sektor perekonomian.
"Tapi saya rasa dari nama yang ada, adalah nama-nama yang dapat diterima secara umum oleh para pelaku pasar," kata Laksono.
Sementara itu, menjelang penutupan IHSG tercatat menguat pada pukul 15.35 WIB, Kamis 24 Oktober 2019. IHSG tercatat menguat ke level 6.322,41 atau menguat 1,03 persen dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin.
Dikutip dari RTI, sepanjang awal sesi, IHSG langsung menguat dalam rentang 6.270 hingga 6.332. Tercatat sebanyak 213 emiten menguat, 143 tak bergerak dan 184 saham melemah. Dengan kondisi ini kapitalisasi pasar di bursa efek mencapai angka Rp 7.294,07 triliun.
Selain menguat, investor asing juga mencatatkan nett buy atau aksi beli bersih sebesar Rp 287,45 miliar di seluruh jenis pasar. Aksi beli bersih paling banyak terjadi di pasar reguler dengan nilai mencapai Rp 659,80 miliar.