Hal senada disampaikan oleh Direktur Suropati Syndicate, M. Shujari. Ia menyarankan Jokowi agar Sri Mulyani ditunjuk menjadi Menko Perekonomian pada Kabinet Kerja Jilid II, bukan sebagai Menteri Keuangan lagi.
Kualitas Sri Mulyani, menurut Shujari, sudah ditunjukkan ketika menjabat sebagai Menteri Keuangan dengan kemampuan menjaga defisit APBN di bawah 2 persen PDB. "Oleh sebab itu, dirinya harus dipertahankan, bahkan sangat pantas jadi Menko Perekonomian," katanya seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Selain telah berhasil mengelola keuangan negara dengan baik di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, Sri Mulyani memiliki rekam jejak yang bagus dan integritas tinggi. Nantinya, jika menjadi Menko Perekonomian, Sri Mulyani harus memiliki kemampuan manajerial dan visi ke depan dalam mengamati pasar serta dunia usaha.
"Beliau cocok sebagai koordinator kementerian-kementerian strategis di bidang ekonomi yang penting dalam mendukung dunia usaha. Terutama bagaimana menjaga agar regulasi-regulasi di dunia usaha tidak saling tumpang tindih dan menjadi hambatan," katanya.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan Presiden Jokowi bisa mempertimbangkan Sri Mulyani menjadi menteri kembali di pemerintahan jilid 2. Karena menurutnya, mantan Direktur Manajer Bank Dunia itu dinilai mempunyai rekam jejak yang bagus.
"Jadi saya lihat beliau punya track rekor yang baik. Jadi dari sisi selama ini akan yang menjadi tupoksi beliau menurut kami dia masih layak dipertahankan," ujar Sarman di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, 12 September 2019.