TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis atau CITA Yustinus Prastowo memprediksi realisasi pendapatan pajak hingga akhir 2019 hanya mencapai 88 persen. Ia menduga, target pendapatan pajak yang dipatok Rp 1.577,56 triliun dalam APBN 2019 tidak akan tercapai optimal.
"Kalau kita hitung, sampai Oktober, realisasi pajak baru menyentuh 57 persen. Estimasi saya, target pendapatan pajak tahun ini hanya 88 persen," ujar Yustinus dalam diskusi bertajuk 'Pajak: Mencari Dirjen atau Dirijen?" di Tjikini Lima, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Oktober 2019.
Sedangkan berdasarkan data terakhir penerimaan pajak pada Agustus 2019, Yustinus mencatat pemerintah hanya mampu mencapai penerimaan pajak 50,78 persen atau Rp 801,16 triliun.
Menurut Yustinus, selama 10 tahun, realisasi pajak tak pernah tercapai 100 persen kendati pendapatannya meningkat. Meski selalu ada perbaikan, ia memandang pertumbuhan penerimaan pajak masih terbilang rendah.
Sebab utama belum tercapainya pendapatan pajak sesuai dengan targetnya ialah rendahnya kesadaran kolektif masyarakat untuk membayar pajak. Selain itu, pemerintah belum tegas terhadap pembayar pajak yang sebenarnya terhitung golongan masyarakat mampu, namun belum mau membayar pajak.
Yustinus mengatakan, dengan temuan ini, tugas Direktur Jenderal Pajak atau Dirjen Pajak ke depan akan terasa berat. "Tugas Dirjen Pajak enggak mudah. Rasio pajak belum sesuai. Target Nawacita juga belum tercapai," katanya.
Adapun sebentar lagi, pemerintah akan kembali melantik Dirjen Pajak. Sebab, Dirjen Pajak saat ini, Robert Pakpahan, bakal pensiun dari jabatannya.
Yustinus mengatakan, pemilihan Dirjen Pajak harus mempertimbangkan banyak hal. Ia mengingat tugas Dirjen Pajak sangat berat, yakni memastikan pendapatan negara dari sisi pajak optimal. Saat ini, pendapatan pajak merupakan pendapatan negara paling besar. Porsi pendapatan negara dari sisi pajak mencapai 70 persen.
Pada 17 September lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yakin target penerimaan pajak 2019 tercapai. Meskipun, kata dia, saat ini ekonomi Indonesia dalam tekanan yang cukup berat. "Target penerimaan pajak 2019 itu berat, tapi bukan berarti tidak bisa kita capai," kata dia saat melantik pejabat eselon III Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 17 September 2019.
Pemerintah sebelumnya, menargetkan penerimaan pajak dalam APBN 2019 sebesar Rp 1.577 triliun. Sedangkan penerimaan pajak pada semester I sebesar Rp 603,34 triliun. Angka itu mencapai 38,25 persen dari target itu.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | HENDARTYO HANGGI