TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan perlunya langkah reformasi kebijakan di bidang perdagangan dan investasi oleh Pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi. Reformasi di bidang ini diyakini akan berimplikasi signifikan pada kinerja ekonomi Indonesia.
“Reformasi kebijakan yang tepat akan menghadirkan optimisme terutama dalam menentukan arah baru perdagangan dan investasi Indonesia,” katanya dalam acara Indonesia Trade and Investment Summit (ITIS) 2019 di Jakarta, Selasa 14 Oktober 2019.
Hariyadi mengatakan, pemerintahan Jokowi sudah harus melakukan berbagai rencana dan langkah-langkah dalam jangka pendek seperti meningkatkan masuknya investasi asing. Sebab, investasi ini merupakan salah satu faktor utama untuk membuat perekonomian menjadi lebih baik.
Menurut Hariyadi, peningkatan investasi asing tersebut memiliki dua tujuan yaitu menekan defisit serta memperbaiki struktur industri manufaktur nasional. Investasi asing itu dapat membantu industri kecil dan menengah dengan teknologi yang tidak terlalu kompleks serta modal yang tidak terlalu besar.
Indonesia juga dipandang perlu mendorong terjadinya peningkatan ekspor produk bahan olahan dan bahan baku nonekstraktif, serta membenahi dan menekan impor sektor jasa dengan menjadikannya sebagai andalan ekspor. “Masalah jasa Indonesia ini punya potensi yang besar namun belum mendapat perhatian lebih dari pemerintah,” ujar Hariyadi.
Dari sisi pengusaha, Hariyadi memastikan Apindo akan mendukung segala upaya dalam menggenjot investasi dan ekspor melalui berbagai cara. Saran dari para pengusaha juga akan terus diberikan kepada Jokowi dan segenap menterinya agar dapat memudahkan pemerintah untuk menentukan kebijakan baru.
“Banyak masukan dari rekan-rekan kita, apa yang kami harapkan adalah untuk mendapatkan investasi yang semakin berkualitas sehingga menekan defisit dan mengurangi impor serta meningkatkan ekspor,” tutur Hariyadi.
ANTARA