"

Bank Dunia: Ekonomi Dunia Melambat, Kemiskinan Meningkat

Seorang anak disuapi oleh orangtuanya sambil bermain air di Penjaringan, Jakarta, Indonesia, 4 Januari 2019. Diketahui angka kemiskinan pada 2018 merupakan terendah sepanjang sejarah dengan 9,82 persen. REUTERS/Willy Kurniawan
Seorang anak disuapi oleh orangtuanya sambil bermain air di Penjaringan, Jakarta, Indonesia, 4 Januari 2019. Diketahui angka kemiskinan pada 2018 merupakan terendah sepanjang sejarah dengan 9,82 persen. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - World Bank atau Bank Dunia memperingatkan negara-negara di Asia Timur dan Pasifik bahwa bahwa resiko penurunan pertumbuhan di kawasan tersebut semakin meningkat. Penurunan atau perlambatan ekonomi terjadi akibat berlanjutnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina, yang membuat ekspor dari negara-negara kawasan ini ikut tertekan.

Sehingga dalam beberapa tahun ke depan, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi negara di kawasan ini akan terus merosot. Mulai dari 6,3 persen (2018), menjadi 5,8 persen (2019), lalu 5,7 persen (2020), dan 5,6 persen (2021).

Lalu seperti apa sebenarnya dampak riil dari pelemahan ekonomi ini?

Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Victoria Kwakwa, mengatakan salah satu dampak langsung yang akan terjadi yaitu pada penduduk miskin. “Ketika pertumbuhan melambat, demikian juga tingkat penurunan kemiskinan,” kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2019.

Victoria mengatakan saat ini Bank Dunia memperkirakan hampir seperempat penduduk di negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik hidup di bawah garis kemiskinan. Bank Dunia mengukur tingkat kemiskinan ini dengan batas Upper Middle-Income Class (UMIC) dengan pendapatan US$ 5,5 (setara Rp 77 ribu) per hari. Hasilnya, jumlah penduduk miskin di bawah garis ini justru naik menjadi 24 persen pada Oktober 2019, lebih tinggi dari April 2019 yang sebesar 23,7 persen.

Namun untuk Indonesia, Bank Dunia memprediksi tingkat kemiskinan tetap terus akan mengalami penurunan hingga beberapa tahun ke depan, sekalipun lebih lambat. Untuk kelompok di bawah Upper-Middle Income Poverty Rate (US$ 5,5 per hari), jumlahnya diprediksi turun dari 54,4 persen (2019), menjadi 52,3 persen (2020), dan 50,2 persen (2021). Sementara untuk kelompok di bawah Lower-Middle Income Poverty Rate (US$ 3,2 per hari), jumlahnya juga turun dari 23,1 persen (2019), menjadi 21,3 (2020), dan 19,5 persen (2021).

Lebih lanjut, Bank Dunia mengatakan Indonesia memang telah memperlihatkan progres dari penurunan angka kemiskinan secara nasional. Namun, Bank Dunia mengingatkan bahwa Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengurangi ketimpangan antar wilayah. Sebab dari Maret 2018 hingga Maret 2019, Bank Dunia mencatat 28 provinsi berhasil menurunkan angka kemiskinan, namun 6 provinsi lainnya justru mengalami kenaikan.

Masalah utama ada di Indonesia Timur. Bank Dunia menyebut, saat kemiskinan di Jakarta bisa ditekan menjadi hanya 5,3 persen, tapi di saat yang bersamaan, kemiskinan di Papua masih menjadi yang tertinggi dengan 27,5 persen.








Ukraina Hancur Dilanda Perang, Bank Dunia Sebut Biaya Perbaikan Butuh Rp 6.220 T

12 jam lalu

Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang rusak berat akibat serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota Rzhyshchiv, di wilayah Kyiv, Ukraina 22 Maret 2023. Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via REUTERS
Ukraina Hancur Dilanda Perang, Bank Dunia Sebut Biaya Perbaikan Butuh Rp 6.220 T

Biaya perbaikan di Ukraina yang hancur dilanda perang mencapai Rp 6.220 triliun.


Bank Dunia: Pemulihan dan Pembangunan Kembali Ukraina Butuh US$411 miliar

22 jam lalu

Warga berjalan di samping rumah yang rusak akibat serangan militer Rusia, di kota Hlevakha, di luar Kyiv, Ukraina 26 Januari 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Bank Dunia: Pemulihan dan Pembangunan Kembali Ukraina Butuh US$411 miliar

Ukraina bukan hanya perlu memperbaiki kerusakan fisik tetapi juga membangun ekonomi yang hancur karena invasi Rusia.


Terkini: Kemenkeu Minta Maaf ke Alissa Wahid dan soal Piala Fatimah Zahratunnisa, Dampak Ekonomi Kalau Buruh Jadi Mogok

1 hari lalu

Alissa Wahid. TEMPO/Nurdiansah
Terkini: Kemenkeu Minta Maaf ke Alissa Wahid dan soal Piala Fatimah Zahratunnisa, Dampak Ekonomi Kalau Buruh Jadi Mogok

Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid alias Alissa Wahid menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan dengan petugas Ditjen Bea Cukai Kemenkeu.


5 Juta Buruh dari 100 Pabrik Ancam Mogok Tolak UU Cipta Kerja, Apa Dampak bagi Ekonomi RI?

1 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyerahkan naskah pandangan pemerintah atas pengesahan Perppu Cipta Kerja kepada Ketua DPR RI Puan Maharani dalam Rapat Paripurna ke-19 masa persidangan IV tahun 2022-2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023. Paripurna DPR RI mengesahkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Perppu Ciptaker) menjadi undang-undang (UU). TEMPO/M Taufan Rengganis
5 Juta Buruh dari 100 Pabrik Ancam Mogok Tolak UU Cipta Kerja, Apa Dampak bagi Ekonomi RI?

Bagaimana dampak terhadap ekonomi RI jika 5 juta buruh dari 100 ribu pabrik melakukan mogok nasional?


Pemotongan Upah Buruh hingga 25 Persen Dinilai Mengganggu Pertumbuhan Ekonomi RI

5 hari lalu

Presiden Partai Buruh Said Iqbal saat menjelaskan soal penyebab bentrok antara pekerja lokal dengan TKA Cina di Morowali, Sulawesi Tengah, yang memakan korban jiwa hingga dua orang, Senin, 16 Januari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pemotongan Upah Buruh hingga 25 Persen Dinilai Mengganggu Pertumbuhan Ekonomi RI

Said Iqbal menilai langkah pemerintah memberikan izin pemotongan upah atau gaji buruh hingga 25 persen dapat mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia.


Kemendag Kembangkan Pasar Ekspor di Kawasan Asia Selatan

5 hari lalu

Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan (kiri) dan Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal (kanan) mengadakan pertemuan di New Delhi, India, pada 14 Maret 2023. (ANTARA/HO-Kemendag/uyu)
Kemendag Kembangkan Pasar Ekspor di Kawasan Asia Selatan

Kemendag mengembangkan pasar ekspor di sejumlah negara di kawasan Asia Selatan sebagai upaya menjaga ekonomi Indonesia tetap tumbuh.


OECD Sebut Pemulihan Ekonomi Dunia Rapuh, Apa Saja Penyebabnya?

5 hari lalu

Kepadatan kendaraan melintasi ruas jalan ibu kota kawasan Semanggi, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh 4,8 persen. Ini dinilai cukup solid, meski melambat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar  5,2  persen. Tempo/Tony Hartawan
OECD Sebut Pemulihan Ekonomi Dunia Rapuh, Apa Saja Penyebabnya?

OECD menyatakan saat ini dunia berada di tengah-tengah pemulihan ekonomi yang rapuh akibat dampak pandemi Covid-19. Apa lagi pemicunya?


Dampak Silicon Valley Bank Bangkrut Bagi Ekonomi Dunia, Indonesia Jadi Korban?

7 hari lalu

Silicon Valley Bank. REUTERS
Dampak Silicon Valley Bank Bangkrut Bagi Ekonomi Dunia, Indonesia Jadi Korban?

Dampak Silicon Valley Bank bangkrut menyebabkan banyak startup kehilangan sumber pendanaan.


BI Perkirakan Ekonomi Global 2023 Tumbuh 2,6 Persen, Lebih Baik dari Proyeksi Sebelumnya

7 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan tentang Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Hotel Sunan Solo, Sabtu, 3 September 2022. (TEMPO| SEPTHIA RYANTHIE)
BI Perkirakan Ekonomi Global 2023 Tumbuh 2,6 Persen, Lebih Baik dari Proyeksi Sebelumnya

BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global 2023 dapat mencapai 2,6 persen.


Pentingnya Tingkatkan Kreativitas Generasi Muda

10 hari lalu

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Pentingnya Tingkatkan Kreativitas Generasi Muda

Bangsa Indonesia dinilai punya kelebihan dibandingkan bangsa lain dalam hal kreativitas sehingga harus dimanfaatkan oleh generasi muda.