Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Jadi Unicorn, Bos Ovo Bidik Kemitraan dengan Pemerintah

image-gnews
Dari kiri kedua CEO Cashlez Teddy Tee, CEO Halofina Adjie Wicaksana, VP of fintech JTrust Bank Ferdyansyah Assegaff, dan Director OVO Johnny Widodo dalam Qiscus di Agro Plaza, Jakarta, Sabtu, 3 November 2018. TEMPO/Hendartyo Hanggi
Dari kiri kedua CEO Cashlez Teddy Tee, CEO Halofina Adjie Wicaksana, VP of fintech JTrust Bank Ferdyansyah Assegaff, dan Director OVO Johnny Widodo dalam Qiscus di Agro Plaza, Jakarta, Sabtu, 3 November 2018. TEMPO/Hendartyo Hanggi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Visionet Indonesia alias Ovo Karaniya Dharmasaputra mengatakan perusahaannya membidik kemitraan dengan pemerintah. Langkah ini adalah rencana lanjutan setelah sebelumnya perusahaan dompet digital itu menggandeng dua perusahaan unicorn lainnya, Tokopedia dan Grab Indonesia.

"Kami juga ingin Ovo menjadi partner pemerintah, misalnya tadi pemerintah mau masuk ke data driven government. Mungkin bagaimana ovo bisa dimanfaatkan pemerintah atau pemangku kepentingan lain agar sama-sama bisa membangun indonesia ke depannya," ujar Karaniya di Kantor Dewan TIK Nasional, Jakarta, Senin, 7 Oktober 2019.

Pasalnya, Karaniya percaya perusahaannya bisa mencapai predikat unicorn, salah satunya, lantaran menganut prinsip keterbukaan atau open system. Ia mengaku tak percaya dengan prinsip sistem tertutup atau close system.  "Kolaborasi itu penting, itu prinsip yang kami pegang teguh."

Karaniya mengatakan sebagai pemain keuangan digital yang sudah cukup signifikan di Tanah Air, ia tak ingin perseroan sekadar menjadi pemain e-money biasa. Ia ingin perusahaannya itu menjadi aset strategis nasional. Secara umum, ia mengatakan pemain industri keuangan, khususnya fintech memang harus menjadi aset strategis nasional.

"Karena kan dari platform seperti kami bisa dimanfaatkan dengan sangat nyata menimbulkan inklusi keuangan. Sebagian besar pengguna Ovo selama ini tidak punya rekening bank," ujar Karaniya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengumumkan bahwa Ovo telah menyandang status unicorn karena valuasi perusahaannya telah mencapai lebih dari US$ 1 miliar. Saat ini, valuasi Ovo diduga telah menyentuh US$ 2,9 miliar atau Rp 41 triliun. Laman CB Insight mencatat valuasi OVO tersebut tercatat sejak 14 Maret 2019.

Dengan begitu, Ovo menyusul empat entitas lain yang telah menyandang gelar unicorn, seperti Traveloka, Bukalapak, dan Gojek. Adapun Gojek telah naik level menjadi decacorn.

Ihwal angka yang disebut Rudiantara tersebut, Karaniya enggan berkomentar banyak. "Jangan dari kami dong. Kalau valuasi tanya yang menyebut valuasi," kata dia. Kendati, ia berterimakasih dan menghargai Rudiantara yang melakukan pengumuman tersebut.

Ia pun berharap dengan tercapainya status tersebut, Ovo bisa menjadi kebanggaan nasional. Apalagi, ia mengatakan Ovo adalah salah satu perusahaan yang dilahirkan oleh putra Indonesia. Ia pun mengatakan perseroan telah menggandeng mitra strategis yaitu perusahaan unicorn Indonesia lainnya, Grab Indonesia dan Tokopedia. "Saya kira ini lebih dari kebanggan internal kami. Kami berharap ini bisa jadi kebanggaan nasional."

 

CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Bayar Jalan Tol Tanpa Kartu: Pakai OBU

19 hari lalu

QRIS merupakan QR Code yang kini marak digunakan sebagai model pembayaran, tak terkecuali untuk bayar tol. Simak cara bayar tol pakai QRIS berikut. Foto: Canva
Cara Bayar Jalan Tol Tanpa Kartu: Pakai OBU

Anda lupa tidak bawa kartu e-tol? Jangan panik. Anda bisa bayar jalan tol tanpa kartu menggunakan OBU. Begini caranya.


OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

30 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi usai acara Launching Bulan Fintech Nasional and the 5th Indonesia Fintech Summit and Expo 2023 di Bunga Rampai, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 November 2023. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
OJK Terbitkan Peraturan soal Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Sasar Aset Kripto

OJK menerbitkan POJK 3/2024 tentang Penyelenggaraan IInovasi Teknologi Sektor Keuangan yang menyasar aset kripto.


Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

34 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

Fintech lending UKU memprediksi kenaikan pengajuan pinjaman selama Ramadan.


AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

34 hari lalu

Ilustrasi fintech. Shutterstock
AFPI Jamin Debt Collector Fintech Lending Punya Kode Etik dan Sertifikasi

AFPI menjamin penagih utang dalam industri fintech lending sudah bersertifikat.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

34 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

37 hari lalu

Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

Aspire bekerjasama dengan Mastercard tawarkan solusi kartu korporat untuk memudahkan UMKM


OJK: 16 Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

21 Februari 2024

Ilustrasi pinjaman online. Shutterstock
OJK: 16 Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

OJK telah menerbitkan sanksi administratif kepada pinjol yang belum memenuhi aturan tersebut.


Ramai Mahasiswa ITB Bayar UKT Pakai Pinjol, Begini Penjelasan Lengkap Bos Danacita

30 Januari 2024

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, 29 Januari 2024. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyatakan skema pembayaran dengan Pinjol tidak diizinkan yang akan diikuti dengan pemeriksaan oleh inspektorat jenderal di lapangan. TEMPO/Prima Mulia
Ramai Mahasiswa ITB Bayar UKT Pakai Pinjol, Begini Penjelasan Lengkap Bos Danacita

Bos PT Inclusive Finance Group alias Danacita buka suara usai ramainya kasus bayar uang kuliah pakai pinjol di Institut Teknologi Bandung (ITB).


Alasan ITB Gandeng Pinjol untuk Cicilan UKT Mahasiswa: Tidak Semua Bisa Pinjam Bank

26 Januari 2024

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
Alasan ITB Gandeng Pinjol untuk Cicilan UKT Mahasiswa: Tidak Semua Bisa Pinjam Bank

ITB menyadari tidak semua orang dapat meminjam uang ke bank karena harus memiliki agunan.


Soal PHK Xendit, Pengamat: Core Business Tidak Lagi Terlalu Istimewa

25 Januari 2024

Ilustrasi PHK. Shutterstock
Soal PHK Xendit, Pengamat: Core Business Tidak Lagi Terlalu Istimewa

Xendit merupakan perusahaan yang menyediakan layanan untuk membantu marketplace menyederhanakan pembayaran dan pinjaman.