TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan berencana membangun landasan pacu atau runway dan terminal penumpang Bandar Udara Sibisa yang berlokasi di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Kementeriannya bakal menggelontorkan investasi senilai Rp 70 miliar untuk pembangunan bandara tersebut.
"Nanti pakai APBN 2020. Pembangunan bandara kami rencanakan kelar akhir tahun depan," kata Budi Karya di Pelabuhan Tanjung Priok, Ahad, 6 Oktober 2019.
Berdasarkan desain yang dirancang Kemenhub, Bandara Sibisa ke depan akan memiliki landasan pacu sepanjang 2.000. Saat ini, landasan pacu di bandara tersebut hanya mencapai 1.200 meter dan cuma mampu didarati pesawat jenis perintis.
Setelah dibangun sepanjang 800 meter, Bandara Sibisa akan mampu menampung pendaratan pesawat Boeing 737 seri Classic. Tak hanya membangun landasan pacu, Kementerian Perhubungan bakal menambah appron atau landasan parkir pesawat. "Minimal bisa 4-5 pesawat parkir di sana," ucapnya.
Selain pesawat jenis Boeing 737 Classic, landasan pacu di Bandara Sibisa diperkirakan bakal mampu melayani pesawat-pesawat pribadi sejenis jet untuk keperluan wisata. Adapun dari sisi terminal, Budi Karya menargetkan bandara yang berlokasi di Kabupaten Toba Samosir ini akan menampung 500 ribu pergerakan penumpang per tahun.
Bandara Sibisa saat ini dioperasikan oleh Unit Pengelola Bandar Udara Kementerian Perhubungan. Bandara tersebut merupakan bandara perintis yang dibangun pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto pada 1977 silam.
Secara komersial, Sibisa sempat dioperasikan pada 15 November 2006. Pengoperasian itu ditandai dengan penerbangan perdana maskapai Susi Air rute Medan ke Sibisa.
Namun, bandara ini sempat vakum pada 2007 dan kembali dibuka pada April 2019 lalu. Meski sudah mulai beroperasi, Bandara Sibisa masih terus dalam tahap pengembangan.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | LIL ASKAR MONZA