TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yakin pemerintah bisa menjaga inflasi hingga akhir 2019. Bahkan, kata dia, bisa di bawah target tahun ini yang sebesar 3,5 +/- 1 persen.
"Saya kira akhir tahun di bawah 3,5 itu, 3,4 barangkali atau 3 koma ya kira-kira begitu. Sekarang kan 3,3 persen kan year on year," kata Darmin di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2019.
Dia juga yakin tantangan ke depan akan bisa dihadapi dengan baik. Seperti pasokan beras. "Walaupun ada yang bilang hati-hati loh mengenai beras, ini kemarau. Lah iya, tapi kan walaupun ini kemarau, tapi kemarau tidak sangat kering, sehingga lahan-lahan yang ada irigasinya tetap saja berproduksi," ujarnya.
Selain itu, kata dia, persediaan beras di Perum Bulog juga masih banyak. "Jadi tidak usah takut," kata Darmin.
Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat bahwa sepanjang bulan September 2019 terjadi deflasi sebesar 0,27 persen. Dengan terjadinya deflasi, maka inflasi sepanjang Januari hingga September 2019 mencapai angka 2,2 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan terjadinya deflasi tersebut bukan dikarenakan adanya menurunnya tingkat daya beli masyarakat. Dia menjelaskan deflasi terjadi lebih dikarenakan berbagai harga komoditas yang secara umum menunjukkan penurunan.
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
-
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187
-
BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah
-
Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel
-
Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel
-
Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187
16 jam lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.
BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah
1 hari lalu
BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?
Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan
2 hari lalu
PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.
Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel
3 hari lalu
Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.
Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel
4 hari lalu
Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyiapkan strategi untuk menjaga nilai tukar rupiah di tengah konflik Iran-Israel.
Indeks Pembangunan Manusia Jakarta 2023 Meningkat, Angka Harapan Hidup 75,81 Tahun
7 hari lalu
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jakarta menjadi yang tertinggi di Indonesia.
Penjualan Eceran Maret Meningkat, Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5 Persen
7 hari lalu
BI memprediksi kinerja penjualan eceran bulan Maret 2024 tetap tumbuh. Indeks Penjualan Riil Maret 2024 tercatat sebesar 222,8 atau tumbuh 3,5 persen secara tahunan.
Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS
9 hari lalu
Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.
Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI
9 hari lalu
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.
Rupiah Anjlok ke Rp 16.000 per Dolar AS, Pengamat Prediksi Masih akan Terus Melemah
13 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS hari ini Jumat, 12 April 2024 anjlok ke level Rp 16 ribu. Pengamat memprediksi rupiah masih akan terus melemah.