TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memastikan tidak ada kerusakan saranan dan prasarana di Stasiun Palmerah setelah aksi unjuk rasa pada Rabu 25 September 2019 kemarin.
"Tidak ada kerusakan karena di [stasiun Palmerah] kemarin juga kami tempatkan personel di berbagai titik area stasiun," kata Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) I Jakarta Eva Chairunisa dihubungi, Kamis 26 September 2019.
Menurut Eva, perjalanan kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Palmerah sudah beroperasi normal pada Kamis pagi setelah sebelumnya sempat ditutup. Penutupan ini imbas aksi unjuk rasa massa di sekitar stasiun, Rabu malam.
Penutupan dilakukan karena pada perlintasan Pejompongan terdapat kerumunan masyarakat dengan situasi yang tidak kondusif. Saat ini PT KAI tetap menyiagakan sekitar 80 personel untuk mengantisipasi aksi serupa.
"Kami tetap alokasikan personel dan jumlah itu di luar para pegawai yang ikut ditempatkan," kata Eva.
Menurut Eva, para petugas keamanan itu merupakan petugas gabungan dari KAI Daop I dan Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Para petugas tersebut, menurut Eva, disiagakan di sejumlah titik stasiun di antaranya di area peron, jalur rel, jembatan penghubung dan hall atas stasiun.
Petugas, lanjut Eva, akan melakukan pemantauan termasuk patroli keliling sekitar kawasan stasiun yang berada tak jauh dari Gedung MPR/DPR RI.