Menurut dia uji beban jalan tol Japek II masih berlangsung. Targetnya, akhir tahun ini sudah bisa beroperasi. “Japek itu kan akhir tahun, Nataru (Natal dan Tahun Baru) ini sudah bisa dilewati. Operasional,” kata dia.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari mengatakan, jalan tol Jakarta-Cikampek II memperbesar kapasitas jalan tol. “Memperbesar kapasitas jalan tol menjadi ada elevated, pasti otomatis akan menyebarkan beban lalu lintas yang ada di Japek (Jakarta-Cikampek), dan itu pasti berpengaruh pada jalan-jalan non tol yang semuanya di Jawa Barat,” kata dia, Senin, 23 September 2019.
Hery mengatakan Dinas Perhubungan menginginkan agar lintasan elevated di jalan tol Jakarta-Cikampek II itu dibebaskan untuk semua jenis kendaraan. “Semua tergantung uji beban. Kalau uji beban menunjukkan mampu dan sanggup kendaraan berat, kenapa tidak,” kata dia. “Sepanjang fungsi itu nanti akan mengurangi faktor-faktor yang memperlambat dan juga menyebabkan antrian.”
Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II akan beroperasi pada akhir November 2019 sehingga bisa turut memperlancar arus mudik Natal dan Tahun Baru 2020.
"Ini merupakan pekerjaan besar. Ada sekitar 9.000 tiang pancang yang dibuat dalam pembangunan tol ini. Tol Layang Japek II juga akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia, karena semuanya elevated. Tol ini juga diawasi oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Pada 23 September 2019 akan dimulai uji beban sehingga kami rencanakan pada November 2019, Insya Allah bisa operasional," ujar Menteri Basuki dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat, 20 September 2019.
Sebelum dioperasikan, Tol Layang Jakarta-Cikampek II akan dilakukan uji beban dengan menggunakan 16 truk dengan beban masing-masing 40 ton terdiri dari uji statis dan dinamis.