TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan kekeringan yang saat ini terjadi di sejumlah wilayah tidak mengganggu kegiatan produksi beras. Sebab, kata Amran, infrastruktur untuk pendukung produksi ini sudah dibangun selama empat tahun terakhir ini.
“Sehingga, ketahanan pangan kami kuat,” kata Amran saat ditemui usai mengikuti Rapat Koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu, 18 September 2019. Rapat digelar untuk memantau ketersediaan pangan hingga akhir tahun.
Saat ini, kata Amran, produksi padi per bulan bisa mencapai rata-rata lima juta ton. Jika dikali tiga bulan saja hingga akhir tahun, maka jumlahnya mencapai sekitar 7 hingga 10 juta ton untuk beras. Sementara, kebutuhan per bulan hanya 2,5 juta ton per bulan. Sehingga, potensi surplus masih tetap ada.
Sejak 24 Agustus 2019, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini kekeringan yang akan terjadi di wilayah Banten dan Jakarta. "Data hari per hari hingga update 20 Agustus 2019 menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Banten dan DKI Jakarta mengalami deret hari kering lebih dari 20 hari hingga lebih dari 60 hari," ujar Kepala Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan Sukasno dalam keterangan tertulisnya.
Dampaknya pun mulai terasa. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mencatat seluas 425 hektare dilaporkan gagal panen akibat kemarau panjang yang menyebabkan terjadi kekeringan. "Semua areal tanaman pangan yang gagal panen itu tak memiliki sumber air permukaan," kata Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Perkebunan, Itan Octarianto di Lebak, Senin, 16 September 2019.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas memastikan stok beras saat ini masih aman, mencapai 2,6 juta ton. Meskipun saat ini ada bencana kekeringan hingga asap kebakaran hutan, Buwas menyebut pengadaan atau penyerapan beras tetap jalan terus. “Karena gak ada hubungannya dengan asap, di Padang (Sumatera Barat) jalan terus (pengadaan), kami sudah siap,” kata Budi Waseso usai mengikuti rapat yang sama.