TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti atau Menteri Susi mengatakan perang dagang Amerika Serikat dengan Cina seharusnya menguntungkan Indonesia. Karena menurut dia, negara lain terkena kebijakan tarif AS yang tinggi, sedangkan Indonesia tidak.
BACA: Sebut Waktunya Tinggal 85 Hari, Menteri Susi: Makin Kenceng Saya
"Policy tarif dikenakan kepada produk negara lain, semestinya harus benefiting Indonesia, tapi yang terjadi tidak begitu," kata Susi di kantornya, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2019.
Dia ingat waktu pergi ke AS, bertemu dengan pengusaha-pengusaha Indonesia di bandara. Para pengusaha itu, kata Susi, mengatakan mau ekspor untuk buka pasar lebih luas di AS, karena sekarang barang dari Cina dikenakan anti dumping hingga 100 persen.
"Jadi kami mau beli dari Cina, kirim ke AS (kata pengusaha itu). Beli, bukan produksi di sini. Mestinya itu tidak boleh dilakukan," ujar Susi.
BACA: Jumlah Follower Instagram Menteri Susi Kalahkan Sri Mulyani
Menurut dia, harusnya impor produk jadi dihentikan, supaya Indonesia bisa produksi dalam negeri. Dia mengatakan produk Indonesia di AS kena 12-14 persen, waktu negara lain kena anti dumping 70 persen lebih.
"Yang begini harusnya jadi strategy policy negara kita dalam tata niaga. Kalau tidak, akan jadi the last least less benefiting dari trade war," ujar Susi.
Dia juga bercerita pada 2001 AS gelisah dan marah karena industri budidaya di sekitar teluk Mexico dan sekelilingnya terdampak dari banyaknya hasil laut Thailand dan Cina masuk. Saat itu, AS membuat anti dumping dengan menaikkan tarif hingga 100 persen lebih.
Menurut Susi, harusnya saat itu Indonesia bangkit dengan segera membangun tambak besar-besaran, tapi tidak. "Apa yang dilakukan? Oknum PNS, pengusaha bermain dengan menyiasati anti dumping, untung cepat tanpa kerja. Barang Thailand, Cina, masuk ke AS, ekspor atas nama Indonesia. dan sejarah itu terulang," kata dia.
Menteri Susi mengatakan, hal itu terulang karena sikap orang Indonesia soal itu tidak berubah. Orang mengulangi perilaku menghasilkan uang dengan mudah tanpa usaha yang banyak. "Kemalasan, keseganan bangsa ini lah yang harus direform," ujar dia.