TEMPO.CO, Jakarta – Model bisnis ekonomi digital di Indonesia diprediksi berkembang pesat dalam 5 hingga 10 tahun mendatang. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menggambarkan, bentuk bisnis digital yang akan berbiak di Indonesia pada masa depan ialah pertukaran data atau data free flow with trust atau DFFT.
BACA: Polri Pantau Grup WhatsApp, Rudiantara: Saya Dukung
“Model bisnis kita sekarang masih memotong mata rantai distribusi, seperti transportasi dan pertanian. Nanti, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi, akan terjadi perubahan. Bisnis tidak berbasis model sekarang, tapi pertukaran data,” ujar Rudiantara kala ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Senin petang, 17 juni 219.
Negara-negara yang saat ini mulai menjajaki bisnis DFFT adalah negara maju yang tergabung dalam G7. Adapun model bisnis pertukaran data umumnya terbagi atas dua jenis. Di antaranya transfer data pribadi dan non-data pribadi.
BACA: Menkes Minta Blokir Iklan Rokok, Rudiantara Langsung Telepon
Rudiantara menjelaskan, sejatinya, Indonesia mulai didorong untuk mengembangkan DFFT. Namun, sebagai langkah awal, bisnis digital yang dikembangkan di Tanah Air ialah model non-data pribadi. Saat ini, pemindahan data secara terbuka telah diterapkan untuk pesawat terbang jenis jet yang sedang mengangkasa di wilayah internasional.
Artinya, pabrik pesawat jet bakal memperoleh data secara realtime pada saat pesawat tengah terbang atau mendarat. Pesawat juga bakal menyampaikan alarm bila terjadi kerusakan pada mesin.
Model bisnis digital ini sebelumnya telah dibahas dalam perjumpaan G20 bersama negara-negara anggota di Jepang pada pekan kedua Juni lalu. Pertemuan tingkat menteri tersebut merembuk penerapan skema bisnis berbasis DFFT.
Dari lawatan itu, Rudiantara menjelaskan bahwa bisnis digital berkonsep DFFT ini layaknya new oil atau minyak baru bila dimisalkan dalam dunia industri. Pada masa ke masa, model bisnis bakal berkembang dan diperbarui.
“Kita harus siapkan (new oil) karena kita punya penduduk terbesar nomor empat di dunia. Potensi menjadi new oil makin besar dengan penduduk kita yang jumlahnya banyak,” ujar Rudiantara. Ia menyatakan Indonesia butuh waktu untuk terjun dalam skema bisnis DFFT. Salah satu yang mesti disiapkan adalah sumber daya manusia atau SDM.