TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Gatot Saptadi menyatakan dari tiga rencana proyek jalan tol pemerintah pusat di wilayah DIY baru satu yang disepakati segera dibangun. Proyek tersebut akan melanjutkan ruas Jalan Tol Salatiga-Bawen.
"Baru tol Yogya-Bawen yang sudah ada kesepakatan dibangun, yang dua belum," ujar Gatot pada Selasa, 11 Juni 2019.
Baca: Tol Yogyakarta - Bawen Diprediksi Dongkrak Pariwisata Sleman
Dua proyek jalan tol yang belum disepakati segera digarap adalah Yogya-Solo dan Yogya-Cilacap. Gatot belum bisa memastikan kapan pastinya proyek tol Yogya-Bawen bakal dimulai. "Menunggu arahan dan keputusan pusat."
Dia meneranbkan proyek jalan tol Yogya-Bawen sepanjang 71 kilometer tersebut sudah dimatangkan konsepnya, misalnya sebagian jalannya bakal dibangun melayang (elevated) dan sebagian lagi biasa. "Bagian tol yang melayang nanti masuk ke wilayah DIY untuk meminimalisasi dampak terhadap penduduk," ujar Gatot.
Adapun proyek tol Yogya-Solo, Gatot mengatakan, belum ada perkembangan karena sejumlah faktor yang jadi kendala. Pembangunan proyek itu beresiko melewati banyak situs bersejarah. Pemerintah DIY tak mau jalan tol harus menabrak atau mengorbankan situs bersejarah tersebut, seperti di kawasan Candi Prambanan.
"Bagaimanapun, kawasan (situs sejarah) itu kan harus dijaga," ujarnya.
Baca juga: BPJT: Proyek Tol Yogyakarta-Bawen Disiapkan Lelang 2017
Ada alternatif yang diajukan oleh Pemerintah DIY kepada pusat sebagai solusi, yaitu proyek jalan tol Yogya-Solo bisa tersambung dengan tol ke arah Bawen lalu dari Bawen tersambung ke arah Manisrenggo. Namun, belum ada keputusan soal usulan itu.
Adapun rencana jalan tol Yogya-Cilacap belum ada kepastian. Mengenai kendala proyek ini, menurut Gatot, lebih pada ketersediaan lahan. "Kebutuhan lokal jangan sampai terganggu dengan adanya tol ini, jangan sampai masyarakat hanya kelewatan saja," ujar dia.
PRIBADI WICAKSONO