TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita hari ini membuka Bazar Ramadan 2019 di Kantor Kementerian Perdagangan. Namun menariknya, Enggartiasto justru melarang pejabat eselon I di lingkungan Kemendag untuk berbelanja di bazar itu.
Baca: Pemerintah Jamin Stok Pangan untuk Ramadan dan Lebaran
Musababnya, menurut Enggartiasto, bazar murah Ramdan itu diperuntukan bagi mereka yang membutuhkan, tidak untuk pejabat eselon satu. "Eselon satu dilarang belanja. Itu sudah pasti. Kalau dia mau belanja, harganya (jadi) dua kali lipat. Karena mereka bukan kelompok yang membutuhkan," kata Enggartiasto di halaman Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin, 27 Mei 2019.
Enggartiasto bahkan meminta pejabat eselon I untuk tidak menyuruh orang membelanjakan mereka. "Itu larangan. Tolong kalau ada dicurigai dari eselon satu itu dilarang. Ini untuk masyarakat yang membutuhkan dan di jajaran staf Kemendag yang membutuhkan. Boleh kalau nyumbang, di luar itu tidak boleh," ujar dia.
Bazar Ramadan di Kemendag itu menjual barang kebutuhan pokok, beras, gula, minyak, telur, cabe, bawang dan pangan olahan dan produk non pangan. Terdapat 24 perusahaan pangan yang berpartisipasi dalam bazar Kemendag ini seperti Perum Bulog, Pasar Induk Kramat Jati, Kementerian Kelautan, Cipinang Jaya, Panca Nabati, Sungai Budi Grup, Tunas Maju Mandiri, PD Dharma Jaya serta asosiasi-asosiasi.
Menurut Enggar, keberadaan bazar itu merupakan kepedulian dari para pengusaha yang diajak Kemendag. "Kegiatan ini bukan hanya diselenggarakan di empat titik di lingkungan Kemendag, tapi saya sampaikan agar mereka masing-masing pengusaha juga melakukan kegiatan memasuki Ramadan dengan menyelenggarakan bazar, kepedulian CSR dan berbagai hal," ujar dia.
Dengan adanya bazar itu, kata Enggartiasto, ini menunjukkan bahwa tidak benar pengusaha swasta semata-mata hanya mencari keuntungan dan tidak peduli lingkungan. Dia mengatakan, Kemendag tidak tida sulit mengajak pengusaha ikut mengulurkan bantuan, seperti saat bencana alam hingga menggelar pasar murah saat harga melonjak.
Baca: Menjelang Ramadan, Stok Beras Bulog Capai 1,8 Juta Ton
"Mereka juga tidak sulit saat kami ajak operasi pasar saat komoditi harganya melonjak. Kemendag sebagai fasilitator mengkoordinasikan mereka," ujar Menteri Perdagangan.
HENDARTYO HANGGI