"Kami kesulitan air bersih dan air irigasi untuk ladang persawahan kaki," kata warga Desa Fatuketi, Emerensiana Moy, Senin.
Selama ini, warga di Desa sekitar Bendungan Rotiklot dan Dualaus, Belu kesulitan air. Dengan adanya Bendungan Ritiklot ini diharapkan dapat mengatasi masalah air tersebut.
Emensiana yang bekerja sebagai petani sawah yang miliki lahan hanya sekitar setengah are atau 50 meter persegi mengaku dalam setahun hanya bisa menanam dan panen padi hanya sekali, karena hanya berharap musim hujan.
"Diharapkan dengan adanya bendungan ini mereka bisa menanam dan memanen dua kali dalam setahun," katanya.
Hal senada diungkapkan warga Fatuketi lainnya, Agatha Abuk. Dia berharap air bendungan bisa mengairi areal persawahan mereka, sehingga bisa meningkatkan hasil panen mereka. "Selama ini, panen hanya sebanyak 5 karung saja setahun. Kalau ada bendungan mungkin bisa lebih banyak," ujarnya.
Bendungan Rotiklot terletak di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu dengan pelaksanaan konstruksi sejak 2015-2018, dengan biaya Rp. 496,97 M. Kapasitas Tampung 3,30jt M3 yang bermanfaat untuk Irigasi 139 Ha dan Air Baku 40 liter/detik.
Selesai Konstruksi bendungan itu pada 2018 dan pada 20 Mei 2019 diresmikan oleh
Jokowi.