Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekonomi Global Melambat, Indonesia Mesti Waspadai 2 Risiko Ini

image-gnews
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara dalam acara AIFED ke-8 di Nusa Dua, Bali, Kamis, 6 Desember 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara dalam acara AIFED ke-8 di Nusa Dua, Bali, Kamis, 6 Desember 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal atau BKF Suahasil Nazara mengatakan negara-negara yang masuk dalam katergori emerging market atau negara berkembang perlu mewaspadai dua risiko akibat adanya pelambatan ekonomi global. Keduanya adalah peningkatan risiko utang dan sudden capital outflow atau berpindahnya modal secara tiba-tiba.

Menurut Suahasil, terkait risiko utang tersebut datang dari peningkatan utang baik utang dari korporasi maupun utang di sektor. Namun agaknya hal ini tidak untuk Indonesia. "Debt to GDP ratio itu mampu menahan, kalau pemerintah berutang ada di kisaran 29-30 persen," kata Suahasil saat mengelar konferensi pers di Aula Mezzanine, Kementerian Keuangan Jakarta Pusat, Senin 22 April 2019.

Adapun menurut Suahasil hal-hal ini merupakan salah satu bahasan yang dilakukan negara-negara di dunia lewat gelaran Spring Meetings, World Bank - International Monetary Fund (IMF) 2019. Dalam acara tersebut, negara-negara di dunia yang diwakili oleh Menteri Keuangan, gubernur bank sentral masing-masing negara dan juga otoritas keuangan membahas mengenai perkembangan perekonomian global yang perlu diperhatikan.

Meski perlu diwaspadai, berdasarkan data Kementerian Keuangan, rasio utang pemerintah terhadap GDP berada di batas aman. Hingga akhir Maret 2019 posisi utang pemerintah Indonesia mencapai 30,1 persen terhadap GDP atau senilai Rp 4.567 triliun.

Jumlah tersebut naik sebesar Rp 1 triliun dibandingkan posisi pada akhir bulan Februari 2019 yang mencapai Rp 4.566 triliun. Akan tetapi, posisi utang tersebut masih lebih rendah dari batas maksimum yang ditetapkan oleh Undang-undang Keuangan Negara nomor 17 tahun 2003 sebesar 60 persen terhadap GDP.

Kemudian yang kedua, Suahasil melanjutkan, berpindahnya arus modal secara tiba-tiba tersebut bisa terjadi karena saat ini semakin terkoneksinya negara maju dengan negara berkembang. Akibatnya, potensi pelambatan ekonomi bisa mengakibatkan adanya shock di pasar keuangan yang akan saling berdampak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu, risiko berpindahnya modal secara tiba-tiba tersebut berpeluang bakal membawa sentimen positif di Indonesia. Hal ini salah satunya karena pelambatan ekonomi tersebut terjadi dengan diiringi stagnasi tingkat suku bunga bahkan cenderung mengalami penurunan, terutama suku bunga The Federal Reserve.

Akibatnya, dengan kebutuhan pembangunan yang masih cukup tinggi, negara berkembang berpotensi menerima arus modal dari investor yang telah menanamkan modalnya di negara maju. Apalagi, Indonesia telah diproyeksi bakal memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen tahun ini, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan negara berkembang sebesar 4,4 persen.

"Pertumbuhan 5,2 persen itu dianggap sangat kondusif, belum lagi diantara negara yang tergabung dalam G20, Indonesia masuk dalam 3 negara yang ekonominya tumbuh paling tinggi," kata Suahasil.

Suahasil menuturkan, meski Indonesia berpeluang untuk mengambil momentum, pemerintah tetap akan terus memperhatikan dan mengawasi dinamika ekonomi global. Komunikasi kebijakan antara para pengambil keputusan mengenai ekonomi akan terus diperhatikan. "Apalagi di dalam periode ini adalah tahun politik yang berjalan dengan aman. Karena itu ini saatnya kemudian melanjutkan pembangunan," kata Suahasil.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

2 jam lalu

Pramuniaga melayani pengunjung yang mencari informasi waralaba jasa cuci dalam Francise and License Expo Indonesia di Jakarta Convention Center, Jumat 13 Oktober 2023. Acara tersebut berlangsung selama tiga hari hingga 15 Oktober 2023 dan bertujuan untuk memajukan perekonomian Indonesia dan mendoronng pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menghadirkan berbagai peluang bisnis dan lisensi yang berpotensi. Tempo/Tony Hartawan
Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim menyebut perkembangan waralaba tahun ini meningkat sebanyak 5 persen.


RUPS Tahunan Jasa Marga Sepakat Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

1 hari lalu

Sejumlah kendaraan pemudik antre memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama menuju arah Tol Cipali di Karawang, Jawa Barat, Jumat, 5 April 2024. PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) lakukan contraflow dari KM 55 hingga KM 70 arah Cikampek ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk mengurai peningkatan volume lalu lintas pada periode arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 H. ANTARA /Aprillio Akbar
RUPS Tahunan Jasa Marga Sepakat Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

RUPS Tahunan Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR pada Rabu menyepakati pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 274,8 miliar.


Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. TEMPO/Tony Hartawan
Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.


Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

2 hari lalu

Sawit menjadi salah satu andalan penghasil devisa bagi ekonomi Indonesia dengan pemasukan ratusan triliun setiap tahunnya.
Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.


Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

2 hari lalu

Tampak bangunan baru dan lama Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, RT 01 RW 02, Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, Senin, 6 Mei 2024. Gedung baru di sisi kanan itu mangkrak setelah dibangun pada 4 Juli 2022. TEMPO/Ihsan Reliubun
Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

Ahsan Hariri, kontraktor pembangunan gedung baru Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur, dikabarkan puunya banyak utang.


Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

3 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Tiongkok 4 November 2022. Kay Nietfeld/Pool via REUTER
Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.


LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

3 hari lalu

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. ANTARA
LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.


Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

3 hari lalu

Ilustrasi mata uang dolar AS. ANTARA/Andika Wahyu
Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.


Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

4 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).


Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

4 hari lalu

Sejumlah pekerja membuat sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat. Dok.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?