TEMPO.CO, Padang - Jalan Tol Ruas Padangpariaman-Pekanbaru yang sedang dibangun bisa menjadi alternatif dari daerah menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) jika seluruh akses jalan utama terputus, seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
Baca juga: H-1 Lebaran 2018, 66.075 Pemudik Tiba di Bandara Minangkabau
"Desember 2018 hampir semua akses jalan utama dari daerah ke BIM terputus karena bencana sehingga banyak yang terpaksa membatalkan penerbangan. Tol bisa menjadi alternatif untuk hal itu," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di Padang, Sabtu, 23 Maret 2019.
Ada lima jalan utama yang bisa dilewati dari kabupaten/kota menuju BIM, yaitu jalan Pesisir Selatan-Padang, Lubuk Basung - Padang via Pariaman, Bukittinggi - Padang via Malalak, Payakumbuh - Padang via Kayu Tanam dan Solok - Padang via Sitinjau Laut.
Dari lima jalur itu empat tergolong rawan bencana kecuali Lubuk Basung - Padang via Pariaman yang relatif jarang terputus.
Desember 2018, tiga dari lima jalur utama itu terputus total karena jalan terban, longsor dan jembatan putus. Jalur itu masing-masing Bukittinggi - Padang via Malalak, Payakumbuh - Padang via Kayu Tanam dan Solok - Padang via Sitinjau Laut.
Akibatnya ribuan orang yang akan pergi menggunakan transportasi udara melalui BIM batal berangkat, karena untuk melewati dua jalan utama yang tersisa harus memutar sangat jauh.
"Jika tol selesai dibangun, bisa jadi akses alternatif bahkan menjadi jalur utama bebas hambatan menuju BIM," kata Nasrul.
Ia mengimbau masyarakat pemilik lahan mendukung rencana pembangunan jalan itu karena miliki nilai strategis untuk kepentingan masyarakat banyak.
Tol itu akan melewati beberapa kabupaten dan kota di antaranya Padangpariaman, Padangpanjang, Tanah Datar, Agam, Bukittinggi, Payakumbuh dan Limapuluh Kota.
Jalur itu juga cukup dekat untuk masyarakat baik dari Dharmasraya, Sijunjung, Solok Selatan maupun Solok, jika jalur menuju Padang via Sitinjau Laut tidak bisa dilewati karena tertimbun material longsor.
Baca juga berita Bandara lainnya di Tempo.co
ANTARA