TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan jumlah konten hoaks atau berita palsu sepanjang bulan Januari 2019 ini melonjak drastis dibandingkan rata-rata per bulan selama 2018.
Baca: Soal Suntikan Modal Asing ke Unicorn, Rudiantara: Jangan Paranoid
Rudiantara menjelaskan, sepanjang Januari 2019 terdapat sekitar 70 konten hoaks yang ditemukan tim siber Kementerian. "Dari sisi (konten) hoaks tidak hanya berkaitan dengan Pemilu," ujar Rudiantara saat ditemui seusai rapat kerja nasional atau rakornas Asosiasi Media Siber Indonesia (ASMI) di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Maret 2019.
Puluhan hoaks tersebut dipantau oleh Kementerian Kominfo dan dari laporan di stophoaks.id. Bila dibandingkan tahun lalu, kata Rudiantara, jumlah konten hoaks yang disisir Kementeriannya melonjak signifikan.
Sepanjang tahun 2018, Kementerian Kominfo menemukan 60 penyebaran konten hoaks dalam 10 bulan. Artinya, hanya 6 konten ditemukan dalam sebulan. Bandingkan dengan temuan selama bulan Januari 2019 terdapat 70 konten hoaks.
Untuk menetapkan sebuah konten dianggap hoaks atau fakta,Rudiantara menjelaskan, Kementerian Kominfo harus melakukan validasi atau pengecekan ulang. Kementerian saat ini telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan media dan asosiasi untuk mengusut dan memberikan stempel hoaks pada berita-berita bohong.
Kementerian Kominfo bersama Asosiasi Media Siber Indonesia alias AMSI telah membuat cekfakta.com. Cek fakta merupakan medium yang memudahkan masyarakat mengecek kebenaran fakta konten-konten viral yang tersebar di dunia maya.
Rudiantara berharap ke depan makin banyak portal yang menyediakan laman semacam cek fakta. Dengan demikian, kata dia, masyarakat lebih gampang mengecek keabsahan sebuah konten berita yang tersebar di jagat maya.
Baca: Kata Rudiantara Soal Go-Jek Ekspansi ke Thailand
Untuk memerangi banjir hoaks tersebut, Rudiantara mengaku pihaknya kadang kala menghadapi kesulitan. Ia menggambarkan dunia maya seperti lautan yang luas, dan untuk menyisir konten hoaks memerlukan waktu. "Misalnya setelah ditemukan hoaks, nanti muncul lagi lebih banyak. Jadi tidak boleh menyerah," ucapnya.